Oleh: M. Jojo Rahardjo, Wartawan/Eseis
KOPI, Jakarta – Suatu hari di awal Juli 2019, Denny JA berkunjung ke London. Di sana ia mengunjungi museum Adam Smith, bapak kapitalisme dunia.
Ia juga mengunjungi beberapa kota lain di Eropa, seperti Itali, termasuk Vatican. Tak hanya berkunjung, ia juga menapaktilasi beberapa biografi tokoh-tokoh dunia di kota-kota itu.
Dari luar negeri Denny sering menulis beberapa tulisan tentang tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh pada peradaban dunia. Tak ketinggalan ia juga menulis tentang Michaelangelo yang menciptakan berbagai lukisan indah di Saint Peter’s Basilica, Vatican.
Tentang Adam Smith, antara lain Denny menulis:
“Sejarah (kemudian) membuktikan. Negara yang kini berjaya secara ekonomi adalah yang menerapkan sistem kapitalisme. Dan kapitalisme sendiri terus berevolusi. Sistem di luar kapitalisme hancur satu persatu. Yang ingin survive, sistem itu memodifikasi diri. Cina belajar banyak dari pertarungan kapitalisme versus komunisme itu. Di sana, Adam Smith pelan-pelan akan menggeser Mao Tse Tung…. Argumentasi ekonomi Adam Smith menjadi begitu kokoh karena ia tak sekedar ahli ekonomi. Ia pemikir yang sudah menyelami hakekat manusia. Para juara di bidang apapun memang tak pernah seorang spesialis dan satu dimensi saja. Walau akhirnya para juara itu menonjol di satu spesialisasi tertentu, tapi ia sudah menyelami terlebih dahulu puncak-puncak renungan. Ia sudah menghirup air kehidupan yang terdalam dan terjauh. Hanya mereka yang sampai di puncak perenungan yang dapat menyatukan barat dan timur, seperti Adam Smith.”
Comment