Di masa itu saya hanya ingin: “dunia yang lebih baik dan saya adalah salah seorang yang memiliki andil di dalam upaya membangun dunia yang lebih baik itu”. Tentu itu kurang spesifik. Namun untungnya kemudian meski agak terlambat, akhirnya saya pun menentukan apa yang saya inginkan dalam hidup saya, yaitu menjadi opinion maker. Melalui apa? Saya pun lalu menemukan jalannya setelah internet hadir di Indonesia di masa awal tahun 90-an. Tentu itu berjalan dengan lambat. Saya mulai menulis di media cetak dan elektronik topik-topik yang berkaitan dengan perkembangan peradaban di masa ini dan kedepan, yaitu topik IT (Information Technology) atau multimedia.
Sejak 90-an saya sudah akrab dengan kemampuan membuat website dan kemampuan internet marketing yang belakangan menjadi lebih populer dengan sebutan digital marketing karena berkembangnya media sosial.
Sekarang saya masih fokus dengan “cita-cita” saya, yaitu opinion maker dan saya terus mendalaminya. Saya terus berusaha menjadikannya mindset. Lalu sejak tahun 2014 saya mulai memasarkan atau mempromosikan hasil-hasil penelitian neuroscience agar bisa dimanfaatkan masyarakat.
Mengapa saya kemudian fokus di neuroscience? Ini karena neuroscience adalah ilmu pengetahuan yang mendalami cara kerja otak dan fungsinya yang berkaitan dengan kecerdasan, kecenderungan, perilaku, kebahagiaan dan kesehatan tubuh. Apa yang dicapai oleh neuroscience dalam 2 dekade terakhir ini bisa mempengaruhi perkembangan peradaban. Dengan otak yang cerdas, inovatif, kreatif dan cenderung pada kebajikan, maka Indonesia lebih mungkin untuk memperoleh kemajuan dalam waktu yang relatif cepat.
Comment