by

Belum Pakai CVT, Apa yang Ditakuti Daihatsu Indonesia?

-Otomotif-2,387 views

KOPI, Jakarta – Hingga saat ini, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) belum mengadopsi teknologi Continuously Variable Transmission atau CVT pada mobil-mobil yang mereka jual di Indonesia. Padahal, beberapa pabrikan lain sudah mengadopsi teknologi tersebut. Lantas, apa alasan Daihatsu?

Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra mengatakan, CVT akan membuat harga jual mobil Daihatsu menjadi kurang terjangkau. Tapi, tidak menutup kemungkinan ke depannya Daihatsu juga akan menggunakannya.

“Kami juga ada nanti (mobil Daihatsu di Indonesia). Kalau di Jepang, semua pakai CVT. Tapi, kalau diterapkan untuk pasar Indonesia, harganya bagaimana, cukup (kompetitif) tidak. Kemudian, dari sisi kompetisi bagaimana,” ujar Amelia Tjandra suatu waktu kepada pewarta yang mewawancarainya terkait hal itu.

Ia juga tidak mau berkomentar, apakah mobil Daihatsu pertama yang dijual di Tanah Air dan sudah menganut CVT adalah Sirion. Sebab, Sirion versi Malaysia sudah mengadopsinya.

Sebagaimana banyak diketahui bahwa CVT atau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Transmisi Variabel Kontin, atau juga dikenal sebagai transmisi tak-bergeser, transmisi berkecepatan tunggal, transmisi stepless, transmisi katrol, atau, dalam hal sepeda motor, ‘putaran-dan-pergi’, adalah transmisi otomatis yang dapat berubah tanpa hambatan melalui berbagai rasio gigi efektif yang berkelanjutan. Ini kontras dengan transmisi mekanis lainnya yang menawarkan rasio gigi tetap. Secara teknis, fleksibilitas CVT dengan kontrol yang sesuai dapat memungkinkan poros input mempertahankan kecepatan sudut konstan meskipun kecepatan output bervariasi.

Desain yang digerakkan oleh sabuk menawarkan efisiensi sekitar 88%, yang dapat diimbangi dengan biaya produksi yang lebih rendah dan dengan memungkinkan mesin untuk berjalan pada kecepatan yang paling efisien untuk berbagai kecepatan output. Ketika daya lebih penting daripada ekonomi, rasio CVT dapat diubah untuk memungkinkan mesin untuk berputar pada RPM di mana ia menghasilkan tenaga terbesar. Ini biasanya lebih tinggi daripada RPM yang mencapai efisiensi puncak. Dalam aplikasi torsi rendah bermassa rendah (seperti skuter motor), CVT yang digerakkan sabuk juga menawarkan kemudahan penggunaan dan kesederhanaan mekanis.

CVT tidak sepenuhnya membutuhkan kehadiran kopling. Namun demikian, di beberapa kendaraan (mis. Sepeda motor), kopling sentrifugal ditambahkan untuk memfasilitasi sikap “netral”, yang berguna saat idle atau secara manual beralih ke tempat parkir.

Disadur dari berbagai sumber

Kunjungi juga website kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA