by

Tim SAR Gabungan Lakukan Susur Sungai Pasca Banjir Bandang

KOPI, Lubuklinggau – Team SAR Gabungan Kota Lubuklinggau yang meliputi dari Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau, Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, TAGANA, Ayo Kelingi Rafting, dan Media, menyusuri aliran sungai Kelingi yang terdampak bencana banjir bandang, Kamis (21/05/2020).

Potensinya bisa dikurangi salah satunya melalui gerakan susur sungai.

Novi Arya Sandi selaku perwakilan Tagana dan juga dari Dinas Sosial Kota Lubuklinggau berpendapat, gerakan ini harus melibatkan semua elemen, termasuk unsur masyarakat. Tujuannya, untuk mengetahui kondisi hulu sungai bila terjadi sumbatan yang selama ini tidak diketahui.

“Banjir bandang bisa dicegah dengan gerakan susur sungai dengan memberdayakan masyarakat,” kata Novi.

Novi menuturkan, gerakan unsur sungai bukan sekadar menengok keadaan kondisi sekitar sungai. Tapi, melaksanakan kegiatan-kegiatan bersih sungai dari timbunan kayu, sampah dan longsor di tebing sungai.

Sebab, mayoritas penyebab banjir bandang karena adanya sumbatan di titik-titik hulu sungai. Ia merasa, gerakan susur sungai tidak cuma mengantisipasi terjadi bencana banjir bandang, tapi memberi dampak positif lain.

Ia menerangkan, dengan menyusur sungai akan diketahui potensi sungai di daerah masing-masing. Dari temuan sumber mata air baru, sumber listrik, potensi obyek wisata sampai ada tidaknya sumber bahan baku galian tambang.

“Setelah susur sungai biasanya didiskusikan dan masyarakat akan bisa paham tentang potensi sungai, sekarang banyak daerah yang punya sungai tapi tidak paham potensinya,” ujar Novi.

Sedangkan Dono Pratondo selaku koordinator Team SAR Gabungan serta perwakilan dari Dinas Pemadaman dan Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau menekankan, gerakan susur sungai setidaknya melibatkan masyarakat, TNI, POLRI, BPBD sampai pemuda setempat. Selanjutnya, harus dilakukan pemetaan sampai melaksanakan bersih-bersih sungai gergaji mesin.

Selain itu, bisa digunakan alat-alat untuk membersihkan longsoran tanah dan tali tambang untuk mengikat tumpukan kayu ke pinggir. Beberapa daerah sudah berhasil melakukan gerakan ini yang membuat area sepanjang sungai bersih.

Bahkan, ia menjelaskan, beberapa daerah sukses membuat gerakan susur sungai sekaligus menjadi obyek wisata dan rekreasi.

“Sungai di sana menjadi bersih dan jadi lokasi objek wisata baru, sekali lagi, gerakan susur sungai cegah banjir bandang dan bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” kata Dono. (Vhio)

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA