Setelah selesai memberikan materi di lingkungan yang amat terbatas, Dirut Astra ketika itu, TP Rachmat berserta direktur lain mengajak makan siang bersama di ruang direksi. Di situ terjadi perkenalan lebih dalam Denny dengan direksi Astra sambil ngobrol santai tentang segala hal.
Itulah satu-satunya proyek kerjasama saya dengan Denny untuk menjadikannya pembicara di depan publik dan corporate. Rupanya, setelah itu Denny sudah bisa berjalan sendiri. Denny juga sibuk dengan tugas barunya, saat itu, sebagai Direktur Universitas Jayabaya.
Denny tidak lama menjadi Direktur Univ. Jayabaya. Bersama-sama teman peneliti, Denny mendirikan Lembaga Survey Indonesia (LSI). Inilah lembaga pertama di Indonesia yang menyelenggarakan survei secara berkala soal politik dan isu hot lain di Indonesia. Kelak, beberapa lembaga survei yang muncul belakangan, pernah “belajar” di LSI ini.
Suatu hari saya bermain ke kantor LSI di Kelapa Gading. Di situ saya membaca brosur tentang LSI. Di Brosur itu ada nama TP Rachmat, Direktur Utama PT Astra International sebagai pembina atau penasehat, atau jabatan semacam itu di LSI.
Kebetulan mulai saat itu, saya jarang berjumpa dengan Denny. Saya sibuk bekerja, merintis usaha penerbitan majalah dan buku. Denny juga sibuk dengan lembaga barunya ini.
Saya bertemu lagi dengan Denny menjelang perusahaan saya bangkrut, antara tahun 2009 atau 2010. Denny sudah berpisah dengan LSI (Lembaga Survei Indonesia), dan mendirikan LSI (Lingkaran Survei Indonesia). Singkatannya sama, tetapi kepanjangannya berbeda. Berbeda pada huruf L. L pada LSI yang satu berarti Lembaga, sedangkan L pada LSI Denny berarti Lingkaran. Saya ingat Denny pernah menelpon saya untuk berdiskusi tentang penggunaan singkatan yang sama untuk dua lembaga yang sama. Ketika itu saya cenderung menyarankan cari nama lain karena hanya akan membingungkan publik sebab kedua LSI tersebut bergerak di bidang yang sama.
Benar saja. Media sukar membedakan mana LSI dengan Lembaga, dan mana LSI yang lingkaran. Yang dilakukan media biasanya membreikan kepanjangan kepada LSI yang dimaksud. Tetapi pembaca media tidak mudah mengingat, LSI lingkaran yang mana, dan apa bedanya dengan LSI lembaga.
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment