KOPI, Kediri – Ketika tahun berganti, biasanya kita akan datang dengan harapan bisa menjadi sosok yang lebih baik daripada sebelumnya. Beragam cara kemudian dilakukan, kita kadang menyebutnya dengan resolusi. Sama halnya ketika tahun baru Islam datang, sebagai seorang muslim kita ingin makin mendekatkan diri pada-Nya dengan melakukan amalan baik dan menjauhi maksiat.
Banyak amalan yang bisa seorang muslim lakukan demi mendapatkan pahala dan juga berkah dari Allah SWT. Di tahun yang baru alias pada bulan Muharram, ada beberapa amalan yang sifatnya sunnah bisa dilakukan. Amalan-amalan tersebut bahkan ada yang bisa dilaksanakan sebelum bulan Muharram itu sendiri tiba. Apa saja ya?
Baca doa akhir tahun dan awal tahun
Demi memuliakan adanya malam pergantian tahun, sunnah hukumnya untuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun. Adapun tujuan dari amalan ini adalah untuk memohon ampunan, mengucap rasa syukur dan wujud adanya harapan agar mendapatkan tahun yang lebih baik. Kedua doa ini dibaca sebanyak tiga kali dan dianjurkan untuk membaca surat Yasin terlebih dahulu.
- Doa akhir tahun, dibaca pada ba’da ashar
“Allahumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubatii wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’syiyatika, Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.”
- Doa awal tahun, dibaca pada ba’dha maghrib
“Allahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal. Wa ‘alaa fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwal. Wa haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. Nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihii wa junuudihii. Wal’auna ‘alaa haadzhihin-nafsil-ammarati bis-suu-i. Wal-isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfa. Yaa dzal-jalaali wal-ikraam. Wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.”
Puasa awal tahun Hijriyah
Meski tidak ada hadits atau ayat al-quran yang menyebut secara spesifik mengenaik puasa awal tahun Hijriyah atau puasa 1 Muharram ini, tapi tidak menjadi masalah jika kamu ingin melakukannya. Namun dengan catatan boleh dilakukan asal tidak ada niat untuk mengkhususkan 1 Muharram dan meyakini keistimewaannya dibanding hari-hari lainnya.
Puasa Tasyu’a
Puasa ini jatuh di tanggal 9 Muharram, atau di tahun 2021 ini adalah pada 18 Agustus. Puasa Tasyu’a termasuk dalam 10 hari pertama bulan Muharram yang baik untuk berpuasa. Puasa sunnah ini meski dilakukan hanya satu hari namun disebut setara dengan pahala puasa selama 30 hari. Hal ini berdasar pada hadits, “Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun dan orang yang berpuasa sehari dari Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.” (HR At Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghir).
Puasa Asyura
Setelah puasa Tasyu’a, datanglah puasa asyura. Ini merupakan puasa yang dilakukan di tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura sungguhlah istimewa sebab dengan melakukannya, dosa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya akan dilebur. Ini berdasar dari hadits yang berbunyi, “Puasa Asyura melebur dosa yang telah lewat.” (HR Muslim).
Bacaan di malam Asyura
Selain amalan-amalan di atas, ada juga hal lain yang disebutkan bisa dianggap sebagai amalan sunnah di bulan Muharram. Hal ini adalah membaca ‘Hasbunaallah wa ni’mal wakil’ sebanyak 10 kali pada malam Asyura atau malam hari di tanggal 9 Muharram. Membaca bacaan ini dimaksudkan untuk memohon agar diberikan rezeki yang lancar selama satu tahun mendatang.
Tentu saja, tak ada batasan untuk melakukan amalan sunnah lainnya. Kamu tetap bisa melakukan amalan lain seperti sholat, membaca alquran dan juga bersedekah atau zakat.
Comment