by

Jembrana Gelar Tawur Kesanga, Bupati Tamba: Makna Pecaruan Ini Agar Kita Instrospeksi Diri

KOPI, Jembrana – Kabupaten Jembrana menggelar Tawur Kesanga yang dipusatkan di Catus Pata Perempatan Kantor Bupati Jembrana, Simpang Empat Jalan Jenderal Sudirman Negara, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana, Bali, Minggu (10/3/2024). Turut hadir mengikuti persembahyangan tersebut Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Nyonya Candrawati Tamba, Perwakilan Forkopimda, para Kepala OPD di Lingkup Pemerintah Kabupaten Jembrana serta unsur PHDI dan jajaran lainnya.

Pecaruan tersebut dipuput (dipimpin) oleh lima sulinggih, yaitu:

  1. Ida Bhagawan Dharma Yoga Grya Dharma Sunia
  2. Ida Pedanda Gede Sigara Grya Sigaran Batuagung
  3. Ida Sri Mpu Pande Istri Galuh Santika Putri Grya Taman Tigaron
  4. Ida Pandita Mpu Rastra Prabu Wibawa Diwya Grya Giri Anggrek Amertha
  5. Ida Bujangga Rsi Bhujangga Wisnawa Dharma Santika Grya Gumbrih.

Itulah lima sulinggih yang memimpin dalam pecaruan tersebut.

Saat ditemui awak media usai melaksanakan persembahyangan Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan bahwa setiap Hari Raya Nyepi Pemerintah Kabupaten Jembrana selalu melakukan pecaruan, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan banjar. “Makna pecaruan ini adalah agar kita mulat sarira (introspeksi diri), semoga di tahun perjalanan yang sudah kita lalui ini sebagai mulat sarira dan apa yang kita belum laksanakan di tahun kedepan diharapkan lebih maju, lebih bagus dan tentu untuk menuju Jembrana emas sudah semakin positif dan tujuan kita semakin fokus,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bupati Tamba mengucapkan terima kasih kepada Ida Peranda yang sudah tedun dalam upacara Tawur Kesanga. “Saya sebagai Bupati Jembrana berterima kasih Ida Peranda Sampun Tedun mendoakan Kabupaten Jembrana Mangda Rahayu,” ujarnya.

Pihaknya berharap kepada seluruh umat sedharma agar melaksanakan hari suci penyepian dengan baik sesuai dengan azas catur brata penyepian. “Saya harapkan kepada seluruh umat sedharma yang ada di Jembrana, seluruh Bali dan seluruh Indonesia semoga hari suci penyepian ini betul-betul dilaksanakan sesuai dengan azas catur brata penyepian,” harapnya.

Sementara, Ketua PHDI Jembrana I Wayan Windra mengatakan bahwa jenis upacara yang digunakan dalam Tawur Kesanga memasuki Tahun Caka 1946 ini adalah Bebangkit Caru Panca Klud Tawur Agung. “Adapun tujuannya adalah untuk mengharmonisasi hubungan manusia dengan alam, sekaligus sebagai momen instropeksi diri, mengendalikan diri dari hal-hal negatif menuju kebahagiaan hidup,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA