by

Aktualisasi Diri dan Warisan Denny JA

Selain itu, ia juga sangat produktif. Hitung saja berapa ratus artikel dan berapa puluh buku yang sudah ditulisnya, dengan topik yang beragam. Mulai dari masalah politik, ekonomi, filsafat, seni dan budaya.

Maka, ketika ia mempromosikan atau memperkenalkan genre baru dalam dunia sastra Indonesia, puisi esai, saya tidak melihatnya sebagai hal yang mengada-ada. Namun, bagi sebagian komunitas sastra, hal itu ditanggapi secara berbeda.

Gelombang kejut yang terjadi sejak Denny terjun jadi penyair dengan puisi esainya tidak main-main. Banyak penyair dan penulis yang mendukungnya, tetapi juga banyak komunitas sastra yang kebakaran jenggot dan menghujatnya. Mereka menggalang demonstrasi, menyebar kritik dan kecaman di media, serta membuat langkah-langkah untuk menjegal Denny.

Namun Denny jalan terus dengan program-programnya. Ia juga terus berkarya lewat puisi esai. Bahkan Denny menyelenggarakan lomba menulis puisi esai yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Mereka mungkin meremehkan Denny sebagai “anak kemarin sore” di dunia sastra. Memangnya sejak kapan Denny jadi sastrawan? Dunia sastra seolah-olah menjadi ranah yang khusus didominasi sejumlah sastrawan saja. Sastra menjadi gelanggang yang tertutup dan asing bagi khalayak. Jika untuk sosok sekaliber Denny saja bisa ditolak, bagaimana pula untuk masyarakat awam yang ingin juga terjun “bersastra”?

Lima tahun belakangan ini, dunia sastra bergunjang-ganjing dengan kontroversi puisi esai karya Denny JA. Terjadi pro dan kontra yang hebat. Namun, buku puisi esai terus diterbitkan. Hingga hari ini sudah terbit lebih dari 80 buku puisi esai. Sudah lebih 200 penulis dari Aceh hingga Papua menulis puisi esai. Bahkan penyair Asia Tenggara, dari Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura juga menerbitkan puisi esai.

Selain soal sastra, Denny punya perhatian besar pada isu-isu sosial-kemasyarakatan, kebangsaan, dan masa depan demokrasi di Indonesia. Denny memprakarsai berdirinya KBI (Komunitas Bela Indonesia), setelah hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) menemukan data yang mengkhawatirkan. Yaitu merosotnya dukungan terhadap ideologi dan dasar negara Pancasila.

Madu Baduy (https://www.tokopedia.com/madubaduy)
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA