KOPI, Jakarta – Aminullah Usman, yang kerap disapa sebagai Bapak Duafa dan Yatim, resmi mengumumkan kandidaturnya sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Aceh II. Aminullah, yang pernah memimpin Banda Aceh sebagai Walikota dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PAN Kota Banda Aceh, memiliki rekam jejak yang kuat dalam upaya membantu rakyat kecil.
Lahir di Aceh Barat, 1 Agustus 1958, Aminullah telah memperlihatkan dedikasinya dalam berbagai sektor, mulai dari perbankan, pemerintahan, hingga isu-isu sosial. Salah satu capaian terbesarnya adalah pembangunan dan rehabilitasi 800 rumah layak huni untuk kaum duafa dan anak yatim saat ia menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh.
Prestasi-prestasi semacam ini tidak lepas dari perhatian berbagai lembaga. Sepanjang karirnya, Aminullah telah menerima berbagai penghargaan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Salah satunya yang cukup bergengsi adalah Serambi Demokrasi Awards 2023, yang dianugerahkan oleh Harian Serambi Indonesia, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya bagi masyarakat.
Sebagai Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman menempatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu agenda prioritas. Dalam visinya, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi yang harus diperkuat. Untuk itu, dengan inisiatif proaktif, Aminullah menjalin kerja sama lintas sektor, menggandeng pemerintah pusat, lembaga perbankan, institusi keuangan syariah, koperasi, hingga BUMN untuk membangun sinergi dalam pengembangan UMKM di Aceh.
Sebagai langkah konkret, ia memprakarsai pendirian lembaga keuangan syariah, Mahirah Muamalah, yang dirancang khusus untuk memberikan akses pendanaan dan pelatihan bagi pelaku UMKM, sehingga mereka dapat bersaing dan tumbuh dengan berkelanjutan. Selain pemberdayaan UMKM, Aminullah Usman, mengambil langkah tegas dalam memerangi praktik rentenir yang telah lama menjadi momok bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah di Banda Aceh.
Sebagai Walikota, Aminullah menerapkan kebijakan dan program yang efektif, sehingga angka penggunaan rentenir menurun drastis dari 80% pada 2018 menjadi hanya 2% pada 2020. Pencapaian ini tidak hanya memutus mata rantai rentenir, tetapi juga berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan di Banda Aceh. Sebagai bentuk dukungan infrastruktur finansial, Aminullah, memperkenalkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan Mahirah Muamalah Syariah (MMS), yang dirancang untuk memberikan akses pendanaan yang adil dan sesuai syariah bagi UMKM di Banda Aceh.
Sebagai seorang pemimpin, ia tidak hanya fokus pada aspek-aspek ekonomi dan sosial utama, tetapi juga menunjukkan perhatian khusus pada komunitas penyandang disabilitas. Melihat potensi besar yang dimiliki oleh pemuda-pemudi penyandang disabilitas, Aminullah mendorong mereka untuk mengekspresikan kreativitas dan inovasi, khususnya dalam bidang kerajinan tangan daur ulang sampah.
Tujuan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, Aminullah berkolaborasi dengan Forum CYDC, untuk mengadakan pelatihan khusus. Acara tersebut dihadiri oleh 50 peserta berkebutuhan khusus, di mana Aminullah membagikan berbagai strategi dan kiat marketing untuk membantu mereka memasarkan produk kerajinan mereka dengan lebih efektif.
Dalam dedikasinya untuk generasi muda Aceh, khususnya anak yatim, telah melangkah lebih jauh dari sekadar kata-kata. Sebagai bentuk komitmen nyata, ia menggagas dan membangun “Baitul Yatama”, sebuah institusi pendidikan khusus bagi anak-anak yatim yang memiliki bakat dan ketertarikan dalam mempelajari Al-Quran.
Melalui Baitul Yatama, Aminullah menerapkan program pemondokan pembinaan Al-Quran yang melibatkan anak yatim, dari 9 Kecamatan di Kota Banda Aceh. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan ruang belajar bagi anak-anak tersebut, tetapi juga menegaskan kepedulian dan visi dalam membentuk generasi muda Aceh yang berkarakter dan berjiwa Qurani.
Dalam dunia bisnis dan pemberdayaan ekonomi, Aminullah Usman telah mencetak jejak yang mendalam, khususnya dalam pengembangan UMKM di Banda Aceh. Sebagai pengakuan atas dedikasi dan inovasi yang ia tunjukkan, perusahaan ternama asal Jepang, Artline, memberikannya penghargaan sebagai “Inspirator Pengembangan UMKM”. Penghargaan ini bukan hanya simbolis, tetapi menandakan pengakuan internasional atas upaya Aminullah dalam memajukan ekonomi lokal, khususnya dalam memberdayakan masyarakat kecil. Ini menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan ekonomi di Banda Aceh, dan menjadi sumber inspirasi bagi pemimpin lainnya di tingkat global.
Mengulas perjalanan Aminullah Usman dalam memimpin masyarakat Aceh, jelas bahwa dedikasi dan komitmen menjadi dua hal yang konsisten melekat pada dirinya. Upayanya dalam menguatkan UMKM, memerangi praktik rentenir, serta dedikasi mendalamnya pada anak yatim dan penyandang disabilitas mencerminkan visi dan misinya untuk Aceh yang lebih sejahtera dan inklusif.
Oleh karena itu, niatnya mewakili Aceh di DPR RI, ialah untuk memperkuat representasi dan aspirasi rakyat Aceh di kancah nasional, memastikan bahwa suara dan kebutuhan mereka tidak hanya terdengar, tetapi juga direspon dengan tindakan konkret.
Comment