KOPI, Jakarta – Yayasan Sacred Bridge menyadari betapa pentingnya festival musik Sacred Rhythm untuk tetap melangkah dalam rangka menemukan kembali keterhubungan antara seni, ilmu pengetahuan, dan spiritualitas (hati nurani). Tahun ini, tepat 20 tahun festival musik Sacred Rhythm, sejak generasi pertama para pendahulu berkumpul dan mengadakan acara penting ini di Pura Samuan Tiga Ginayar dan Penataran Sasih Ubud Bali.
Saat itu musik perkusi Indonesia menjadi pusat perhatian dunia melalui acara festival Sacred Rhythm yang menjadi agenda resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengawali pergantian millennium, dari abad 20 ke abad 21. Festival di tahun 2000 itu dinobatkan sebagai the International Year For the Culture of Peace, melibatkan 1000 pemain perkusi Indonesia dan 100 pemain perkusi Internasional.
Selama ratusan tahun Kota Jakarta telah menjadi titik temu dan integrasi kebudayaan global orang Betawi. Ia telah lama dipengaruhi, tidak hanya oleh keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga budaya asing yang memainkan peran besar dalam membentuk kebudayaan Betawi.
Jakarta sebagai kota memiliki beragam budaya, seperti musik yang telah berhasil membuat manusia mampu menghilangkan batasan-batasan ruang dan waktu. Sekaligus juga memperkuat komunitas secara nyata, pun dunia maya.
Comment