warna langit mulai berubah
menggeser geliat awan biarkan
sinar sejuk antara intip intip malu
karena tahu bila bangkitnya terlewati
hembusan angin tak terkendali
itu ucap kita
sebab terbingkai oleh kepicikan masa lalu
tanpa sadar bila duduk kemudian berdiri
bersama dengan runtuhnya daun daun dari tangkai
hadir sebaris kalam merobek dada membuang hitam
mencuci jiwa merengkuh gapai di depan
Engkau selalu ada di keheningan
saat mata terlelap lelah dunia tak berakhirat
cahayamu menembus tebal debu debarku
cahayamu membangkitkan tidurku
yang terlalu lama
Gunung Geger, 13 Agustus 2020
Comment