
Untuk Denny JA
Oleh: Halimah Munawir Anwar (Penyair, Novelis)
Ledakan rindu yang membuncah
Pada hutan kata nan indah
Ada tari menggoda
Musik penuh pesona
Jemari seksi tiada tara
Rindu tinggal rindu
Hutan itu gersang
Pohon pohon kering kerontang
Kata indah terjengkang
Bahkan tidur dalam kandang
Jingga sang pelangi
Tampak kian kelam
Kabut datang
Tarian jari meradang
Tinta pun mengering
Tak terdengar lagi gonggongan pena
Atau kata manis merayu
Bercinta dalam kelambu
Mengais rindu mendayu
Suara tangis pujangga membuat ngilu
Engkau terpaku dan mencari tau
Berbisik pada angin yang berlalu
Bertanya pada kamu dan kamu
Jawaban yang di dapat sangat pilu
Pena pena tumpul dan sekarat
Jangan bertanya mengapa sekarat
Atau kata menjadi melarat
Perut serasa di parut
Mata berkunang sampai larut
Oxigen melarut
Kau tengok pundi yang menggunung
Datang bayang mata mata cekung
Bibir hitam kering
Diri rasa terpanggang
Ego merenggang
Engkau yang berjaya
Atas panggung yang ada
Terdengar bisik kata:
Hidup bukan apa yg ingin kita raih
Tapi tentang apa yang ingin kita bagikan
Ada yang tiada
Itu harus ada
Prosa!
Pekiknya
Mata berbinar nyata
Kaki berjalan di hutan belantara
Mencari sosok perawan kata
Anjing menggonggong
Macan mengaum
Tapi Peri tersenyum
Senyum peri
Mengguncang hati
Biarlah iri menari
Siapa peduli
Peluit mulai berbunyi
Tapak tapak kaki
Mulai mendaki
Berjuta jemari menari
Mengolah kata bukan hanya puisi
Langit tampak berseri
Ranting kering
Tidak lagi berdaun kuning
Bergelut taring
Pendaringan berbunyi nyaring
Ada yang terbirit terkencing kencing
Hutan mulai lebat
Ada yang coba membabat
Engkau embat
Sampai tobat
Atau kiamat
Duren Sawit ’19
Untuk Sang Pembaharu
Sahabatku: Denny JA.
Sabtu, 15/2/2020, Halimah Munawir akan meluncurkan buku puisinya yang teranyar berjudul “AKAR” di Pusat Dokumentasi HB Jassin, TMII, Jakarta. Pembicara: Abrory A Djabbar, Halimah Munawir, dan Yose Rizal Manua. Monggo datang…
Comment