by

Masyarakat Kampung Yoboi Miliki Budaya Gotong Royong dan Jiwa Kesetiakawanan Tinggi

KOPI, Jayapura – Masyarakat Kampung Yoboi yang terletak di tepian Danau Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, memiliki jiwa gotong-royong dan rasa kesetiakawanan yang tinggi. Penduduk di kampung ini seluruhnya adalah masyarakat lokal Suku Sentani Papua, dimana mata pencaharian mereka adalah menjaring ikat di danau atau dengan mengolah sagu di Dusun Sagu.

Jarak Kampung Yoboi dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten Jayapura hanya kurang lebih sepuluh kilometer, namun keadaan kehidupan masyarakat di sana tidak jauh lebih baik dari masyarakat yang ada di perkampungan yang terpencil. Sebab satu-satunya jalan yang menghubungkan Kampung Yoboi dengan Sentani Kota hanyalah melalui transportasi danau yaitu dengan perahu (Speed boat).

Ketua PABPSI Kabupaten Jayapura Pdt. Robbi Depondoye, S.TH., melakukan kunjungan ke Kampung Yoboi dan menyaksikan dari dekat bagaimana cara masyarakat Yoboi melakukan kegiatan pembangunan rumah dan jembatan di kampung ini yaitu secara gotong royong, sebab saat ini masyarakat sedang membangun sebuah rumah adat/rumah jabatan Ondofolo Yoboi (Pemimpin Adat di kampung), yang berukuran 10×15 meter.

Biaya pengadaan material pembangunan rumah tersebut berasal dari Dana Kampung Tahun 2022 yang pekerjaan pembangunan rumah itu baru mulai dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat Yoboi pada pertengahan tahun 2023 ini. Saat dikonfirmasi awak media ini, ia mengatakan Kampung Yoboi memiliki keunikan tersendiri dari semua kampung-kampung yang ada di Danau Sentani ini.

“Kampung Yoboi dikelilingi air, semua rumah dibangun di atas air, dari rumah yang satu ke rumah yang lain dihubungkan dengan jembatan sepanjang hampir satu kilo meter di bagian timur, utara dan selatan kampung ini di kelilingi Danau Sentani. Sementara sebelah baratnya adalah rawa-rawa Sagu yang terbentang luas mencapai ratusan hektar sehingga mereka yang mendiami Kampung Yoboi bermata pencaharian dari hasil danau dan hasil Dusun Sagu.

Sebagai Ketua Badan Permusyswaratan Kampung (Bamuskam) Yoboi, ia mengatakan bahwa sesuai dengan kondisi geografis alamnya maka di Kampung Yoboi ini gotong royong menjadi jiwa masyarakat Yoboi, sebab membangun rumah di atas air bukan ditanah kering. Oleh karena itu kesetiakawanan di antara masyarakat Yoboi itu tertanam dari sejak dini untuk hidup saling tolong menolong dan bergotong-royong dalam membangun rumah ataupun jembatan di kampung ini.

“Semoga nilai positif dari hidup gotong-royong akan menjadi budaya hidup masyarakat Kampung Yoboi, ini bisa menjadi momentum yang baik dalam mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa dan negara kita,” tutupnya. (Robbi)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA