KOPI, Musi Rawas – Operasi Pasar Minyak Goreng di Kabupaten Musi Rawas perdana digelar di Kecamatan Muara Beliti oleh Disperindagsar Musi Rawas bekerjasama dengan Distributor yang ada di Kota Lubuklinggau karena tidak adanya Distributor di Musi Rawas, guna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, Jum’at (04/03/2022).
Sejumlah petugas dari Pemkab Musi Rawas bersama Polri dan Sat-POL PP pun tampak berjaga. Mereka sedang menunggu mobil dari Bulog dan Distributor yang mengangkut minyak goreng, yang akan dijual dalam operasi pasar tersebut.
Tepat pukul 14.00 WIB, mobil itu datang. Ratusan warga yang sedari sebelumnya menunggu pun bergegas membentuk barisan di depan Kantor Camat Muara Beliti. Petugas berusaha keras mengatur antrian warga agar tetap tertib. Bagi yang tidak memakai masker, petugas menyarakan untuk memakai masker.
Dalam pelaksanaan operasi pasar itu, petugas menyiapkan kupon. Setiap warga, hanya boleh memperoleh satu buah kupon. Para pemegang kupon itulah yang selanjutnya boleh membeli minyak goreng dalam operasi pasar tersebut. Karena itu, ada dua meja antrian.
Aturannya, setiap warga hanya boleh membeli dua kemasan minyak goreng, yang masing-masing berukuran satu liter. Adapun harganya, Rp 13.500 per liter, dan setiap warga akan menerima 2 liter sesuai kupon yang telah dibagikan melaluiketua RT masing-masing, sesuai ketentuan pemerintah.
Tapi ada insiden terjadi pada saat antrian Operasi Pasar tersebut, ratusan emak-emak di Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas ngamuk karena tidak mendapatkan kupon membeli minyak goreng saat Operasi Pasar tersebut.
Ratusan emak-emak ini berdatangan ke Kantor Camat Muara Beliti, mereka berharap bisa mendapatkan minyak goreng yang saat ini sangat sulit mereka dapatkan.
Namun, emak-emak ini kecewa karena awalnya metode pihak Disperindag hanya akan memberikan minyak goreng kepada masyarakat yang memiliki Kupon saja.
Yayang, salah satu masyarakat yang mengantri dalam barisan sambil menggendong putrinya yang berusia tiga tahun. Matahari yang bersinar sangat terik, tak menghalangi niatnya untuk memperoleh minyak goreng. Wajahnya langsung sumringah saat melihat mobil box datang.
” Cam, kami lah berape ahai kak masak rebusan,” ujarnya (Menggunakan bahasa daerah setempat).
Al hasil, emak-emak yang sudah lama kesulitan mendapat minyak goreng perang mulut dengan pihak pelaksana, bahkan emak-emak ini menyoraki para petugas.
Protes juga datang dari para ketua RT di Kecamatan Muara Beliti, berdasarkan keterangan para ketua RT, mereka hanya mendapatkan kupon sebanyak enam lembar.
Melihat keadaan masyarakat yang semakin ricuh pihak Disperindagsar, Kecamatan, Lurah, Kepala Desa, Polsek Muara Beliti, dan ditengahi oleh Asisten II Kabupaten Musi Rawas H Aidil Risman, mengambil kesimpulan, guna mencari solusi terbaik untuk masyarakat.
Berdasarkan musyawarah, untuk menghindari kerumunan dan kericuhan masyarakat stok minyak goreng yang akan di distribusikan diserahkan kepada Lurah dan Kepala Desa masing-masing, dengan kuota yang telah dibagi sebanyak 85 KK untuk setiap 12 Kelurahan/ Desa.
” Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kita serahkan kepada Lurah dan Kades. Untuk realisasi dan mekanisme pembagian juga kita serahkan kepada mereka agar berlaku adil kepada masyarakat, untuk masyarakat yang belum mendapatkan minyak goreng, ini kegiatan perdana nanti akan ada kegiatan Operasi Pasar berikutnya, dan akan dilakukan di setiap Kecamatan yang berada di Kabupaten Musi Rawas,” papar Asisten II, didampingi Kadis Disperindagsar Musi Rawas. (Vhio)
Comment