by

Pulau Wakde Situs Terpenting Sejarah Kekejaman Perang Dunia II di Sarmi

KOPI, Sarmi – Penjabat Bupati Sarmi, Markus O Masnembra, SH, MM menandatangani prasasti peresmian Pulau Wakde Situs Wisata Sejarah Sarmi, Sabtu, 23 September 2023, bertempat di Pulau Wakde, Distrik Pantai Tumur Barat, Kabupaten Sarmi, bertepatan dengan Hari Maritim Nasional (HMN) ke-59.

Untuk diketahui ketika terjadi perang Pasifik sekitar tahun 1937 sampai dengan tahun 1945, yang berdampak pula pada Indonesia, dimana sekitar tahun 1942, Jepang berhasil menguasai beberapa daerah di Indonesia, termasuk Tanah Papua dari Belanda, terutama Sarmi.

Setelah Jepang menguasai Sarmi, dan melihat posisi Sarmi yang sangat strategis dimana berhadapan langsung dengan lautan Pasifik, yang sangat mempermudah untuk memantau pasukan musuh yang datang. Sebab itu, maka Sarmi diperkuat kedudukannya dengan menjadikannya sebagai salah satu basis pasukan Jepang.

Kemudian pemerintah pendudukan Jepang mulai melakukan berbagai upaya untuk memperkuat kedudukannya, dengan membangun daerah pertahanan udara dan mulai membangun jalan raya, mulai membuka daerah perkebunan, dan lain-lain. Pekerjaan-pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga yang banyak, oleh karena itu Jepang mulai merekrut semua laki-laki yang ada di Sarmi, kecuali yang cacat, khusunya pemuda, dan orang dewasa yang masih kuat. Para pekerja ini, dipekerjakan tanpa dibayar, dan penuh dengan siksaan, yang dikenal dengan kerja Romusha. Bukan hanya romusha dari Sarmi, ada juga romusha yang dibawa dari daerah Merauke hingga Tami.

Para pekerja romusha ini, berhasil membangun lapangan terbang di Pulau Wakde, dan lapangan terbang di Narewar dekat Bagaiserwar. Selain membangun lapangan terbang para pekerja romusha juga membangun beberapa bangunan, seperti barak pasukan, markas komando, pos penjagaan, sumur, dan pelabuhan kayu. Sehingga Pulau Wakde menjadi salah satu basis pasukan udara Jepang, yang ada di Papua.

Untuk membalas serangan Pasukan Jepang, maka Amerika membangun kekuatan militer bersama dengan negara lain. Oleh karena itu, dibuatlah strategi penyerangan dengan mempelajari kekuatan pasukan Jepang yang ada di Pasifik, setelah itu ditentukan daerah-daerah yang harus direbut terlebih dahulu dalam sebuah Peta. Strategi tersebut dikenal dengan istilah lompat katak, yang dalam strategi tersebut Sarmi menjadi salah satu target yang harus direbut oleh Sekutu.

Bila melihat peta strategi penyerangan tersebut, penyerangan ke Sarmi dilakukan setelah Sekutu berhasil menguasai kota NICA. Setelah itu, pada tanggal 17, 18, 19, 20, dan 21 Mei 1944 sekutu menyerang pasukan Jepang yang ada di Sarmi termasuk Pulau Wakde. Pulau Wakde berhasil direbut oleh Tentara Sekutu dari Resimen Kombat ke-158 yang berasal dari negara bagian Arizona.

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa Papua, khususnya Sarmi memiliki peranan penting penentuan kemenangan pasukan sekutu, yang juga tidak lepas dari kemerdekaan Indonesia. (bayom/ppwi sarmi)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA