by

Bupati Jembrana Hadiri Kegiatan Ritual Massal di Yayasan Giri Amertha Santhi

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri kegiatan ritual Matelu Bulan, Mapetik dan Matatah (potong gigi) secara massal, bertempat di Yayasan Giri Amertha Santhi, di Jalan Nakula, Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali, Rabu (1/3/23). Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 53 pemedek (peserta jemaah) dari Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan.

Ritual matelu bulan, mapetik dan matatah (potong gigi) secara massal tidak dipungut biaya. Kegiatan tersebut dipuput (dipimpin) oleh Sulinggih Ida Pandita Empu Nabe Rastra Prabu Wibawa Diwiya asal Griya Giri Anggrek Amerta Munduk Anggrek.

Dalam sambutannya Bupati Tamba mengatakan mendukung penuh kegiatan umat hindu di Jembrana dalam rangka melestarikan tradisi leluhur Hindu Bali, yaitu matelu bulan, mapetik dan matatah merupakan bagian dari Manusa Yadnya. “Pemerintah selalu mendukung kegiatan adat di Jembrana dalam rangka melestarikan seni, adat, agama dan budaya, tiyang (saya) ingin sekali lebih banyak lagi yayasan seperti ini di Jembrana, ini akan membantu meringankan umat hindu,” ucap Bupati Tamba.

Dalam kegiatan tersebut Bupati Tamba menyerahkan punia (dana) senilai Rp5 juta kepada Ketua Yayasan Giri Amertha Santhi. “Kegiatan ini sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujar Bupati Tamba.

Bupati Tamba mengapreasi kegiatan yang dianggapnya sangat luar biasa, menurut bupati, yayasan sangat membantu masyarakat juga sekaligus membatu pemerintah daerah. “Tityang Matur Suksma Ring Ida Empu (Saya mengucapkan terima kasih kepada Ida Pedanda), bahwa pemerintah daerah baru bisa melaksanakan kegiatan ngaben masal di kecamatan, napi sane keicen ida mangkin untuk masyarakat, semoga dibalas, mogi-mogi Hyang Widi Wasa ngicen kesehatan, kerahayuan lan rejeki kepada Ida Empu melalui doa masayarakat sami,” harap Bupati Tamba.

Sementara, Ketua Yayasan Giri Amertha Santhi I Dewa Putu Eka Subita mengatakan bahwa ini adalah kegiatan pertama di Yayasan Giri Amertha Santhi, yang baru saja berdiri pada tahun 2022. “Pendirian yayasan diprakarsai oleh Desa Adat Yehembang Kauh, kegiatan ini adalah kegiatan pertama yang dilaksanakan semenjak yayasan ini berdiri tahun 2022, yaitu upacara matelu bulan, mapetik dan matatah secara massal,” ucap Ketua Yayasan Giri Amerta Santhi I Dewa Putu Eka Subita.

I Dewa Putu Eka Subita menjelaskan bahwa kegiatan tidak membebankan biaya kepada para peserta, ada sebanyak 53 orang dari Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan yang mengikuti ritual Manusa Yadnya tersebut. “Yang mengikuti upacara sebanyak 53 Pemedek (peserta Jemaah), mereka tidak dipungut biaya, tetapi peserta berinisiatif untuk menghaturkan punia kepada yayasan dengan besaran Rp200 ribu dari masing-masing peserta, hal itu adalah kesepakatan dari para peserta sendiri, minimnya keikutsertaan karena kurangnya sosialisasi di masyarakat,” jelas I Dewa Putu Eka Subita.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi; Wakil Ketua DPRD Jembrana, Kepala Badan Kesbangpol Jembrana, Camat Mendoyo dan Pengurus PHDI Kabupaten Jembrana. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA