by

Rusak dan Tidak Menyenangkan, Sarana Sekolah Bikin Pelajar Tidak Nyaman Belajar

KOPI, Lubuklinggau – Kondisi sarana Sekolah yang rusak menjadi isu yang mendesak dalam dunia Pendidikan. Banyak sekolah di berbagai wilayah di negeri ini menghadapi permasalahan serius terkait rusaknya infrastruktur yang mempengaruhi kualitas pembelajaran pelajar, Selasa (01/08/2023). Di kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan yang dikenal dengan prestasi akademik unggul, juga tidak luput dari permasalahan ini yakni SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Para pelajar mengeluhkan kondisi ruang kelas yang tak layak huni, beratap bocor, plafond berlubang, bangku patah, papan tulis jebol dan rolling door rusak. Kondisi seperti ini tentu sangat dikhawatirkan mengenai kenyamanan dan keselamatan pelajarnya.

Bahkan di SMKN 4 Lubuklinggau ini kekurangan ruang kelas untuk menampung peserta didiknya, sehingga kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan online atau daring. Terkadang juga dilakukan di ruang lain seperti ruang praktik, laboratorium dan perpustakaan yang disulap menjadi kelas sementara.

Dampak dari rusaknya sarana di SMK Negeri 4 Lubuklinggau ini juga menyulitkan para pelajar dalam menerima materi pembelajaran secara maksimal, yang bisa berdampak pada penurunan kualitas pembelajaran dan minat pelajar terhadap materi pelajaran. Dari informasi yang kami dapat, beberapa pelajar mengeluhkan kondisi Sekolahnya yang tidak terawat, sehingga tidak nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar di ruang kelas.

“Di kelas kami papan tulis dak katek, dulu ado jebol (rusak) sampai sekarang belum dipasang. Bangku same meja tu kak juge banyak kurang, kadang kami sikok bangku tu bedue. Kelas kami tu jugo kurang jadi galak belajar diluar, misalkan kelas 10 masuk, kelas 11 daring seminggu,” ungkap pelajar tersebut, Minggu (30/07/2023).

Diceritakan pelajar ini sejak papan tulis di kelas mereka rusak, guru membawa sendiri papan tulis dari rumah atau terkadang materi yang diberikan hanya didikte oleh guru. “Jadi guru tu bawak papan tulis kecik dari rumah kak, misal ade yang dak jingok (lihat) gek difoto be kak. Kadang gek guru dikte, men dak tu pindah kelas lain,“ lanjutnya.

Ketika ditanyai apakah Kepala Sekolah sering mengontrol atau mengecek kondisi sekolah, pelajar ini menjawab bahwa Kepala Sekolah mereka jarang ada di Sekolah kecuali diwaktu tertentu saja. “Palak Sekolah kami jarang datang pagi, paling hari Senin dan Jum’at be. Men hari lain galak datang siang baru datang kadang juge dak datang nian kak,” tutupnya.

Awak media sejak Jum’at (28/07/2023) lalu terus mencoba mengkonfirmasi kesediaan sang kepala SMK Negeri 4 Lubuklinggau Suhar Jendro untuk memberikan informasi tentang kondisi tempatnya bekerja tersebut, namun hingga saat ini semua panggilan dan pesan WhatsApp yang dikirimkan tidak dijawab sama sekali. (Yuyung Anggara)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA