KOPI, Musi Rawas – Pembangunan Kantor Kepala Desa seharusnya menjadi simbol pelayanan masyarakat dan tata kelola yang
Author: Yuyung Anggara
Marak Pungutan di SMAN 6 Lubuklinggau, Transparansi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dipertanyakan
KOPI, Lubuklinggau – Kepala SMAN 6 Lubuklinggau seharusnya menjadi contoh integritas dan kepemimpinan yang baik dalam dunia
Pekerjaan Desa Terabaikan, Kepala Desa Sitiharjo Diduga Kurang Bertanggung Jawab
KOPI, Musi Rawas – Rehabilitasi Pos Ronda yang diduga tidak efektif, malah berujung pada pemborosan Dana Desa.
Kades Batu Gane Diduga Sembunyikan Fakta terkait Penggunaan Dana Desa
KOPI, Musi Rawas – Kepala Desa Batu Gane, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, menjadi sorotan perhatian setelah
Kepala Desa Batu Gane Diduga Kuat Abaikan Transparansi Pengelolaan Dana Desa
KOPI, Musi Rawas – Kepala Desa Batu Gane, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas terkesan tidak transparan dalam
Inspektorat Sikapi Tegas Dugaan Pungutan dalam PPDB
KOPI, Musi Rawas – Kontroversi terhadap adanya dugaan pungutan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di
Gedung Sekolah Rusak Parah, Kepsek dan Kadis Pendidikan Bungkam
KOPI, Musi Rawas – Di suatu tempat, ada sebuah sekolah yang seharusnya menjadi tempat mencetak generasi penerus
Pertanyaan Wartawan Tidak Dijawab, Narasumber Saling Lempar Tanggung Jawab
KOPI, Musi Rawas – Pada suatu hari, seorang awak media menyiapkan materi pertanyaan tentang isu Belanja Jasa
Kontroversi Sumbangan Pembangunan Gedung Sekolah: Beban atau Partisipasi Aktif Siswa?
KOPI, Lubuklinggau – SMK Negeri 4 Lubuklinggau telah memulai proyek ambisius untuk meningkatkan sarana pendidikan yang layak
Kontroversi Monopoli Seragam Sekolah dan Siswa Tidak Bisa Ikut Study Tour karena Miskin
KOPI, Lubuklinggau – Sebuah momen bahagia dan penuh semangat menyambut kedatangan siswa baru di SMK Negeri 4
Rusak dan Tidak Menyenangkan, Sarana Sekolah Bikin Pelajar Tidak Nyaman Belajar
Kondisi sarana sekolah yang rusak menjadi isu mendesak dalam dunia pendidikan. SMK Negeri 4 Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, menghadapi masalah serius dengan kondisi ruang kelas yang tak layak huni, beratap bocor, dan perabot rusak. Bahkan, kekurangan ruang kelas menyebabkan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online dan di ruang lain yang disulap menjadi kelas sementara. Dampaknya menyulitkan para pelajar dalam menerima pembelajaran maksimal. Beberapa pelajar mengeluhkan ketidaknyamanan dalam belajar karena papan tulis rusak dan kondisi sekolah yang tidak terawat. Meskipun wartawan mencoba menghubungi Kepala Sekolah, namun hingga kini tidak ada tanggapan yang diberikan.