by

Dinilai Rusak Organisasi, Mahasiswa Sarankan Ketua Ikamba Diganti

KOPI, Banda Aceh – Organisasi paguyuban mahasiswa yang diharapkan sebagai mitra kritis dan mitra strategis pemerintah dalam pembangunan terkadang disalahgunakan untuk memback up kesalahan pemerintahan, sehingga membuat citra mahasiswa sebagai agent of change menjadi rusak.

“Dapat kita lihat bagaimana Ketua Ikatan Mahasiswa Banda Aceh Akbal Anzulai yang menjadikan organisasi mahasiswa sebagai sarana untuk membela rezim pemerintahan mantan Pj Walikota Bakri Siddiq secara berlebihan. Ini tentu telah merusak nilai, marwah dan citra organisasi kemahasiswaan itu sendiri,” ungkap ketua Suara Independen Mahasiswa Kota (SIMAK) Banda Aceh, Ariyanda Ramadhan, Sabtu (22/7/23).

Menurut hasil pengamatan, selama ini Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh (IKAMBA) selain miskin program kerja juga seakan dijadikan alat untuk membela kesalahan penguasa, bahkan mirisnya ketika mahasiswa – mahasiswa lainnya menyampaikan kritikan sesuai dengan kondisi yang terjadi di masyarakat, ketua Ikamba justru menjadi tameng mantan Pj Walikota Bakri Siddiq dan menyerang mahasiswa. “Jelas-jelas ini bentuk ketidakwajaran dan telah menyalahi tujuan keberadaan organisasi itu sendiri, bahkan terkesan IKAMBA yang merupakan organisasi paguyuban mahasiswa dijadikan sebagai alat kepentingan pribadi semata selama ini,” katanya.

Demi menyelematkan marwah Ikamba, mahasiswa menyarankan agar dilakukan mubeslub sehingga menghadirkan kepemimpinan yang benar-benar mampu menjalankan roda organisasi bukan menjadikan organisasi sebagai sarana memenuhi kepentingan pribadi. “Ikamba itu milik semua mahasiswa Banda Aceh bukan milik pribadi Akbar Anzulai sebagai ketua. Kami juga pertanyakan apa kepentingan mahasiswa Banda Aceh yang sudah berhasil diwujudkan oleh Saudara Akbar Anzulai selama merapatkan diri dan membela mati-matian mantan Pj Walikota Bakri Siddiq?” tegasnya.

Selain itu, ia masih ingat ketika pihaknya mengkritik kesalahan mantan Pj Walikota Banda Aceh Bakri Siddiq, ketua IKAMBA justru kesannya ingin membungkam kritikan yang disampaikan. “Makanya kita heran, sebenarnya ada kepentingan apa antara ketua Ikamba dengan mantan Pj Walikota, kami yakin itu bukan demi kepentingan organisasi atau kepentingan mahasiswa secara umum,” jelasnya.

Dia menyebutkan, pihaknya meyakini tak ada satu poin pun di dalam AD ART Ikamba yang mengatakan bahwa Ikamba itu adalah organisasi yang harus mati-matian menjadi pembela Pj Walikota, lantas kenapa hal itu dilakukan dan apa motif dibelakang itu semua. “Mahasiswa tentunya kecewa jika organisasi paguyuban mahasiswa yang semestinya menjadi wadah silaturrahmi dan pembelajaran justru dipimpin oleh orang-orang yang oportunis dan rela menggadaikan organisasi mahasiswa untuk kepentingan pribadi. Demi menyelamatkan Ikamba kita menyarankan agar dilakukan pergantian ketua melalui skema yang telah diatur dalam AD/ART organisasi yakni diantaranya Mubeslub. Ini penting sehingga netralitas dan tujuan organisasi paguyuban mahasiswa di Banda Aceh dikembalikan kepada khittahnya,” sebutnya.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA