by

Tim BBKSDA Sumut Akan Tangkap Harimau yang Memangsa Ternak Warga

KOPI, Langkat – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, beserta Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BB-TNGL), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) l Stabat, serta pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Conservation Action For Sumatra (TFCA-Sumatra), dan Wildlife Conservation Society (WCS) akan menangkap harimau Sumatra yang meresahkan masyarakat beberapa waktu belakangan. Penangkapan itu akan dilakukan dengan menggunakan umpan hewan ternak kambing hidup.

Informasi dirangkum pewarta-indonesia.com, Minggu (10/1/2021), menyebutkan meskipun pihak Tim BBKSD Sumut belum berhasil menangkap harimau Sumatra menggunakan perangkap/jebakan dengan umpan sisa hewan yang tewas dimangsa harimau, namun pihak mereka terus berupaya akan melakukan penangkapan. Dan kali ini pihak mereka akan merencanakan penangkapan harimau menggunakan umpan hewan kambing hidup.

Pada hari ini Minggu 10 Januari 2021,  di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, tim tetap melanjutkan kegiatan penjagaan malam di dusun tersebut. Tim juga memeriksa kandang jebak (trap) namun harimau Sumatra tidak juga masuk trap, dan tidak ditemukan jejak di sekitar trap. 

“Saat ini tim masih melakukan penjagaan aktivitas warga di kebun sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Jika pada hari Senin harimau tidak kembali memangsa sisa cadaver (sisa hewan lembu yang dimakan) pada  kandang jebakan 1, maka umpan akan diganti dengan kambing hidup,” jelas Teguh Setiawan, selaku Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA Sumatera Utara, kepada pewarta-indonesia.com.

Teguh Setiawan juga mengatakan bahwa pada Sabtu malam, 9 Januari 2021, tepatnya pukul 17.00 WIB, tim sudah melakukan pertemuan dengan kepala Desa Lau Damak dan masyarakat di Dusun Selayang. Dalam pertemuan tersebut, tim menyampaikan beberapa poin, di antaranya pihak BBKSDA Sumut dalam mitigasi (serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana – red) konflik harimau Sumatra di Desa Lau Damak, pihaknya telah melakukan pemasangan kandang jebak sebanyak 2 unit untuk mengevakuasi harimau yang telah meresahkan masyarakat. Upaya itu dilakukan sebagai upaya agar tidak menimbulkan kerugian di pihak harimau Sumatra dan masyarakat.

Tim juga meminta bantuan seluruh masyarakat Dusun Selayang agar turut menjaga peralatan yang dipasang, seperti kandang jebak dan kamera trap. Kemudian menghimbau agar hewan ternak yang ada saat ini di sekitar ladang/kebun agar ditarik ke pemukiman, hal itu untuk memaksimalkan ketertarikan harimau pada umpan yang ada di kandang jebak.

Untuk sementara waktu, masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar kandang jebak, terutama sore dan pagi hari. Bila membutuhkan pendampingan ketika beraktivitas di kebun, agar menghubungi petugas. Bila harimau Sumatra telah tertangkap, masyarakat agar menyerahkan penanganan selanjutnya kepada petugas dan jangan ada yang coba-coba anarkis/melukai harimau.

Selanjutnya, dihimbau kepada masyarakat agar selalu memperhatikan arahan yang disampaikan Kepala BBKSDA Sumut, melalui surat yang ditujukan kepada masyarakat, di antaranya mengkandangkan ternak, tidak beraktivitas di lokasi pada jam rawan, yakni pukul 7.30 – 06.30 WIB. “Juga, masyarakat agar tidak memburu satwa harimau, melaporkan kepada petugas terdekat bila menemukan jejak harimau, dan berkoordinasi dengan pihak camat, serta kepolisian,” tutup Teguh Setiawan. (Reza Fahlevi)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA