by

Menara Telkomsel Dipalang Pemilik Lokasi, Warga Kesulita Akses Internet dan Telepon

KOPI, Jayapura – Masyarakat Kabupeten Jayapura, khususnya di Distrik Sentani, Distrik Waibu dan Distrik Ebungfauw, sejak 13 Mei 2023 sampai dengan saat berita ini diturunkan mengeluh kesulitan jaringan untuk akses internet dan telpon melalui teluler mereka. Hal ini disebabkan karena salah satu menara pemancar / tower TELKOMSEL yang ada di Kehiran Satu, Distrik Sentani, Kampung Yoboi, dipalang oleh pemilik lokasi dimana menara tersebut dibangun.

Pada hari Senin, 26 Juni 2023, Pewarta meninjau untuk melihat dari dekat permasalahan tersebut, ternyata area dimana menara telkomsel berada tumbuhi ilalang dan tidak terawat. Menurut salah seorang bapa yang tidak mau namanya dikorankan kepada pewarta menyampaikan, “Pada Waktu menera ini berfungsi dengan baik, kami sangat mudah untuk akses internet, telepon, SMS, WA , dan banyak hal secara online. Namun sejak 13 Mei lalu sampai hari ini semua hal itu sudah tidak bisa lagi.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Frans Wally )ndofolo (Pemimpin Adat) Yoboi. “Sudah hampir dua bulan kami seperti daerah terpencil, tidak bisa lagi untuk internet bahkan sms atau telpon sebab gangguan jaringan Telkomsel ini sangat meresahkan bagi masyarakat,” ujarnya.

Frans yang kesehariannya sebagai ASN menyatakan bahwa kami sudah menginformasika hal ini kepada Pihak Telkomsel Wilayah Papua, namun sampai hari ini, belum ada tidak lanjut. Ondofolo Yoboi dengan sangat meminta agar persoalan ini perlu di telusuri sampai tuntas oleh pihak Telkomsel Pusat, bila perlu oleh piak penyidik agar tidak membuat keresahan di masyarakat.

Ditambahkannya Bila soal tempat/ lokasi menara ini belum diselesaikan apakah biaya sewa lahannya, ya seharusnya hal itu di dahulukan oleh Telkomsel, agar tidak terjadi pemalangan seperti ini.Ditempat terpisah Bapak Elimelek Wally sebagai pemilik lahan di mana menara telkomsel berdiri kepada pewarta menyampaikan, Dalam percakapan Awal dengan saya di sampaikan oleh pa Yulianta utusan DMT menyampaikan: “ lahan bapa ini akan kami sewa selama sepuluh tahun, apa bila sudah sepuluh Tahun kami akan Tambah lagi . meliru ucapan pihak DMT yang mewakili telkomsel.

Elimelek wali yang akrap di sapa dengan nama Swins kepada pewarta menuturkan : dalam perjanjian kontrak lahan untuk pembangunan menara ini sepuluh Tahun lalu itu TIGA RATUS TIGA PULUH JUTA RUPIAH, Namun kepada saya hanya di serahkan uang sebesar : seratus dua puluh dua juta, Rupiah. Swins juga selanjutnya menegaskan perjanjian pertama itu saya lakukan dengan DMT itu untuk ketinggian menorah 42 meter , kemudian disusul lagi oleh TELKOMSEL menambah 30 meter sehingga ketinggiannya ini mencapai 72 meter dan sepuluh tahun itu sudah selesai, Bila pihak TELKOMSEL mau menggunakan menara ini siakan selesaikan sisah Uang Sewa DUA RATUS JUTA RUPIAH dulu barulah kita , perbahaui Perjanjian Kontontraknya tegasnya.

Dari Pemantauan Pewarta bahwa dampak dari tidak beroperasinya Tower Pemancar TELKOMSEL di Kehiran satu ini berdampak terhadap ganguan jaringan TELKOMSEL pada Seleruh Dataran Lembah Howale yang mencakup sebahagian Distrik Sentani, Distrik Ebung Fauw dan Distrik Waibu di Kabupaten jayapura. Semoga hal ini bisa mendapat perhatian dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dan Pihak TELKOMSEL.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA