by

Peserta Program Sakura Science Jepang Belajar Jurnalistik

Loading…

KOPI, Jakarta – Sebanyak 14 siswa Indonesia dari 15 orang yang akan mengikuti Program Sakura Science ke Jepang diberikan pelatihan jurnalistik warga bertempat di Gedung SMK Negeri 24 Jakarta Timur, Sabtu, 7 September 2019. Pelatihan ini merupakan rangkaian dari materi pembekalan para siswa sebelum bertolak ke Jepang pada akhir Oktober 2019 mendatang.

Sebagaimana diketahui bahwa Kappija-21 (Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21) bekerjasama dengan Development Association of Youthleaders (DAY) Japan akan mengirimkan 15 siswa Indonesia ke Jepang untuk mengikuti Program Sakura Science di Tokyo dan sekitarannya. Untuk persiapan para peserta, Kappija-21 melaksanakan Pre-departure Orientation Program. Dalam acara ini, para peserta diberikan materi pengenalan program Sakura, sponsorship, budaya dan Bahasa Jepang, serta diklat pembuatan laporan kegiatan berbentuk karya jurnalistik.

Hadir sebagai instruktur dalam kegiatan pelatihan jurnalistik singkat itu adalah Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke. Para siswa terlihat sangat antusias mengikut pelatihan dengan materi pokok cara mudah membuat laporan jurnalistik. “Saya sangat termotivasi untuk belajar menulis laporan jurnalistik ini, disamping karena kami akan membuat laporan tentang hasil kunjungan harian kami di Jepang nanti, juga karena ternyata membuat laporan itu sangat mudah sesuai petunjuk yang diberikan Pak Wilson,” ungkap Dhiva, salah satu peserta program.

Madu Baduy

Wilson yang sudah malang-melintang memberikan pelatihan jurnalisme warga bagi semua kalangan, termasuk di TNI/Polri, itu memberikan kiat praktis dan mudah dalam membuat tulisan laporan jurnalistik bagi siswa. “Ibarat kita mau masak gulai ayam, sebelumnya kita harus berbelanja segala bahan mentah untuk membuat gulai ayam tersebut. Demikian juga dalam menyajikan berita atau laporan jurnalistik, setiap penulis harus belanja informasi dan data yang diperlukan, yakni segala informasi tentang kejadian atau peristiwa yang sedang disaksikan,” jelas Wilson mengawali pelatihan yang dilanjutkan dengan praktek langsung membuat laporan.

Apa bahan belanjaan yang mesti diperoleh seorang penulis? Bahan baku penulisan yang diperlukan itu dirumuskan dalam format 5W+1H, yakni Who (siapa), What (apa), When (dimana), When (kapan), Why (mengapa), dan How (bagaimana). “Untuk dapat membuat laporan, setiap siswa harus melakukan pengumpulan informasi dan data dalam setiap kunjungan dan/atau kegiatan yang dilakukan di Jepang nanti. Gunakan format daftar belanjaan informasi 5W+1H secara berurutan, mulai dari siapa-siapa yang hadir di tempat acara, nama acaranya apa, dimana tempat acaranya, kapan diadakan, mengapa acara itu dilakukan, tujuannya apa, dan bagaimana kronologi singkat acara tersebut. Jangan lupa juga menuliskan situasi dan kondisi jalannya acara yang diikut itu,” urai Wilson sambil merinci beberapa informasi yang harus dimuat pada masing-masing unsur 5W+1H dimaksud.

Bawang Tunggal Madu

Sebagai bahan praktek membuat laporan, para siswa dituntun untuk mengumpulkan dan menuliskan informasi serta data yang perlu mereka dapatkan dari kegiatan pembekalan siswa yang sedang dijalani hari itu. Setiap siswa menuliskan segala informasi pada daftar atau kolom-kolom 5W+1H di kertas yang disediakan. Proses pengumpulan informasi dan data ini berlangsung sekira 5 menitan.

Selanjutnya, para siswa menuliskan laporannya dengan mereamu semua informasi yang sudah dikumpulkan tadi, dalam 3 kalimat utama. Kalimat pertama berisi informasi dengan format kalimat: siapa (who) melakukan apa (what), bertempat dimana (where), pada waktu/kapan (when). Kemudian menuliskan kalimat kedua yang berisi mengapa (why) pelatihan pembekalan diadakan, serta maksud dan tujuan kegiatan pembekalan ini dilakukan. Kalimat terakhir atau ketiga, berisi bagaimana (how) kronologi berlangsungnya acara, serta situasi dan kondisi selama pelatihan hari itu dilaksanakan.

Tahapan terakhir, setelah menuliskan ketiga kalimat di kolom masing-masing, para siswa menuliskan kembali semua kalimat di atas dalam secara sambung-menyambung dalam urutan paragraph yang menyatu emnjadi satu berita laporan. Berdasarkan tulisan laporan tersebut, mereka kemudian menuliskan judul artikelnya.

Instrumen sebagai alat bantu para siswa sebagai penulis pemula membuat laporan jurnalistik

Total waktu yang diperlukan untuk berlatih dan praktek menulis ini dari awal penjelasan hingga mereka tuntas menuliskan laporannya, tidak lebih dari 30 menit. Tiga orang peserta, selanjutnya diminta maju ke depan kelas untuk membacakan hasil tulisan dalam bentuk laporan jurnalistik tentang kegiatan pembekalan peserta Program Sakura Science yang sedang berlangsung hari itu. Berikut adalah format instrument yang dapat digunakan setiap pembelajar pemula bidang jurnalsitik agar dapat membuat artikel berita/report dengan mudah dan cepat. Selamat belajar dan berkarya. (APL/Red)

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Loading…

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

WARTA MENARIK LAINNYA