by

Terkait Tindak Premanisme terhadap Wartawan Cilacap, Oknum Dinas PSDA Disinyalir Terlibat

KOPI, Jakarta – Oknum Pejabat Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap, Darwoko, ST, MT, diduga kuat terlibat dalam kasus tindak premanisme terhadap wartawan anggota PPWI di Cilacap, Nover Zai. Hal itu terkuak dari tangkapan layar percakapan WhatsApp antara oknum pejabat itu dengan Ketua JPKP non-aktif Cilacap, Padmo Subagyo alias Bimo, yang isinya mengindikasikan adanya perintah dari oknum Drwoko kepada Bimo untuk melakukan pengamanan alias pengancaman dan atau intimidasi terhadap wartawan Nover Zai.

Merespon dugaan tersebut, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mengatakan sangat prihatin terhadap mentalitas buruk yang menjangkiti oknum pejabat di Cilacap itu. Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini kemudian mendesak agar kasus dugaan tindakan premanisme diusut tuntas oleh para pihak terkait.

“Jika sinyalemen tersebut benar, saya sangat prihatin terhadap mentalitas oknum pejabat di Dinas PSDA itu. Saya minta para pihak terkait, terutama Bupati Cilacap dan Irwasda setempat mengevaluasi oknum dimaksud dan mengusut tuntas kasusnya. Jika terbukti benar, yang bersangkutan harus ditindak tegas,” kata Wilson Lalengke yang dikenal gencar membela wartawan dan warga terzolimi di berbagai tempat di tanah air ini, Selasa, 6 Februari 2024.

Oknum Darwoko, yang dikabarkan menjabat Kabid Irigasi dan Air Baku pada Dinas PSDA Cilacap, Jawa Tengah, itu, menulis pesan ke Bimo untuk melakukan sesuatu terhadap wartawan Nover Zai. “Amsol Mas, biar mereka tidak ganggu dinas-dinas”. Demikian tulis oknum Darwoko dalam pesan WA-nya kepada Bimo yang merupakan rekanan Dinas PU ini. Atas pesan bernada perintah dari Darwoko untuk ‘menangani’ wartawan Nover Zai tersebut, Bimo menjawab: “Siap Pak. Insya Alloh saya bereskan sak mampuku, bismillah.”

Sebagaimana viral diberitakan baru-baru ini, Bimo ternyata benar-benar ‘melaksanakan perintah’ oknum itu pada Kamis, 1 Februari 2024, sekitar pukul 11:30 WIB. Bimo menelepon Nover Zai dan mengeluarkan ucapan bernada ancaman, mengintimidasi, memaki (anj*ng, a-s-u), serta meminta alamat rumah dan mengatakan akan membakar rumah Nover. Tidak hanya itu, saat Bimo mendatangi rumah Nover dan mengetahui target tidak berada di rumah, jagoan Cilacap ini akhirnya mengancam ‘menculik’ istri Nover dan membawa keluar dari rumahnya jika wartawan asal Nias itu tidak keluar menjumpainya.

Berita terkait di sini: Oknum Ketua JPKP Cilacap Ancam Wartawan, Ini Reaksi Ketum PPWI.

Mendengar kabar istrinya dalam bahaya pengancaman, penculikan, dan akan dibawa paksa entah kemana oleh Bimo, akhirnya Nover Zai meminta bantuan rekannya mendatangi rumahnya dan meminta Bimo keluar dari rumah tersebut untuk kemudian menuju suatu tempat menemui Nover. Atas ajakan ini, Bimo kemudian mendatangi lokasi tempat Nover menunggunya untuk bertemu dan menyelesaikan masalah. Dalam situasi terintimidasi serta adanya kekuatiran keluarganya yang tidak tahu-menahu masalah terbawa-bawa dalam kasus ini, Nover Zai akhirnya dengan sangat terpaksa berdamai dengan Bimo.

Selain memberi pesan untuk ‘mengamankan’ wartawan Nover Zai, Darwoko ternyata juga diduga kuat menyampaikan kabar bohong alias hoax kepada Bimo. Masih dalam pesan WA yang sama, Darwoko mengatakan bahwa wartawan Marhani bersama team (Nover dan kawan-kawannya) melakukan pemerasan terhadap Kadis PU dengan meminta fee 1 persen dari total proyek yang ada di dinas tersebut.

Saat dikonfirmasi, Marhani dan Nover Zai menolak tuduhan oknum pejabat Dinas PSDA, Darwoko. Demikian juga, ketika dikonfimasi kembali ke Darwoko terkait kebenaran informasi yang dikirimkannya ke Bimo soal pemerasan Kadis PU itu, dia menjawab singkat tidak benar. “Kalau ini, informasinya tidak benar pak,” tulis Darwoko menjawab permintaan konfirmasi dari Ketum PPWI, Wilson Lalengke.

Penyangkalan Darwoko atas informasinya ke Bimo itu sontak mengundang tanda tanya. Demi mendapatkan kejelasan dari tuduhan yang bersifat fitnah tersebut, wartawan Marhani dan Nover Zai secara terpisah mendatangi kantor Darwoko untuk meminta klarifikasi dan penjelasan langsung dari yang bersangkutan, Senin, 5 Februari 2024. Namun sangat disayangkan, mereka berdua gagal menemui oknum Darwoko.

“Assalamu’alaikum, maap Pak Ketum, Pak Darwoko belum bisa ditemui, masih rapat di DPRD,” tulis Marhani dalam pesan WA-nya kepada Ketum PPWI, Wilson Lalengke sambil melampirkan foto kantor Dinas PSDA yang difotonya saat tiba di kantor tersebut. (TIM/Red)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA