by

Bupati Jembrana bersama Kepala BPDAS Unda Anyar Tanam Bambu Petung di Manistutu

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Kepala BPDAS Unda Anyar, Tri Adi Wibisono menanam bibit bambu petung sebanyak 5000, di Kawasan Manistutu Camping Ground (Mantu Cager) di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana Bali, Kamis (21/12/2023). Kegiatan tersebut sebagai upaya dalam melindungi kelestarian di kawasan hutan dan pelestarian seni Jegog di Kabupaten Jembrana semakin ditingkatkan melalui penanaman bibit bambu petung yang didukung oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Unda Anyar.

Setelah penanaman, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menjelaskan bahwa penanaman pohon bambu petung merupakan langkah konkret dalam melestarikan seni Jegog yang ada di Jembrana, ia menyampaikan terima kasih kepada Kepala BPDAS Unda Anyar yang secara konsisten membantu Kabupaten Jembrana, bupati mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga apa yang telah ditanam. “Mari kita bersama-sama merawat apa yang sudah kita tanam ini, jaga dengan baik, apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak besar pada kelestarian hutan dan seni budaya di masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPDAS Unda Anyar, Tri Adi Wibisono mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelestarian budaya, ekologi dan ekonomi. “Setelah kami pelajari, ternyata bambu ini memiliki banyak manfaat yang sangat luar biasa, ide ini dari Bupati Jembrana untuk menanam bambu dan ini sangat luar biasa, bambu ini punya manfaat untuk konservasi tanah dan air dengan akar yang kuat karena bambu mampu menampung dan menyimpan air hujan, bahkan lebih besar dari jenis pohon-pohonan lainnya,” ucapnya.

Pihaknya akan terus mendukung Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam pemulihan lingkungan, khususnya rehabilitasi hutan dan lahan, ia menambahkannya, dengan menanam bambu, tentunya juga dapat melestarikan budaya dari Jembrana yang sangat luar biasa. “Semoga apa yang kita tanam dapat dipelihara dan tentunya bermanfaat bagi kita semua, karena bambu sangat penting untuk alat musik khsususnya gamelan jegog yang ada di Jembrana, kami juga berharap tempat ini akan menjadi destinasi wisata yang menarik untuk kunjungan wisata di masa depan,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA