by

Peduli Anak-anak Down Syndrome, Ananda Sukarlan Gelar Konser Piano dan Fashion Show untuk Galang Dana

KOPI, Jakarta – Di sela-sela kesibukannya sebagai Pendiri dan Direktur Artistik G20 Orchestra, Komponis dan Pianis Ananda Sukarlan menggelar konser Piano mengiringi fashion show untuk menggalang dana bagi anak-anak dengan Down Syndrome. Acara konser dan fashion show diselenggarakan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Rabu (10/8/22) kemarin, pukul 15.00 WIB.

Komponis yang juga pengidap dan aktivis Asperger’s Syndrome ini bekerja sama dengan Alleira Batik, Yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua dengan Down Syndrome), Carys Cares, Yamaha Piano, Amero Jewellery dan Hotel Intercontinental, Pondok Indah Jakarta. Konsep konsernya kali ini cukup unik yaitu sebuah fashion show, tapi yang berjalan di atas “catwalk” bukan peragawan/peragawati, tapi anak-anak dengan down syndrome didampingi oleh Ibu-Ibu Duta Besar Asing yang tergabung dalam SHOM (Spouses of Heads of Mission).

Ibu-Ibu Duta Besar ini sedang ada hubungan kerjasama dengan Ananda dalam rangka penyelenggaraan G20. Dalam konser tersebut, Ananda mengiringi mereka berjalan dengan memainkan lagu-lagu patriotik dengan pianonya, yang dimainkan dengan berbagai fantasia dan variasi ciri khas Ananda. Terdengar antara lain Satu Nusa Satu Bangsa (Liberty Manik), Bangun Pemudi Pemuda (Alfred Simanjuntak) dan Garuda Pancasila (Soedharnoto).

“Ya, saya setiap hari rapat dengan para Duta Besar terkait G20 Orchestra. Setiap Dubes, setiap negara punya karakteristik, special request dan keunikan tersendiri. Memang kami sudah rapat dengan seluruh Duta Besar G20 dengan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, April lalu, tapi setelah itu hubungan kami adalah one-on-one. Nah, sebagai aktivis Asperger’s Syndrome dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya seperti Autisme dan Down Syndrome, percakapan kami sering melebar ke arah sana,” ujar Ananda.

Lalu timbul gagasan, apa salahnya membuat acara yang dapat menggalang dana untuk para pengidap Down Syndrome ini dengan acara yang lebih ringan dan menghibur. “Pusing setiap hari mikirin G20 terus, soal protokoler, diplomasi, artistik,” seloroh Ananda Sukarlan.

Dalam kegiatan tersebut, terlihat antara lain Ibu Duta Besar Jepang, Cekoslovakia, Brazil, Korea Selatan, Peru, Bangladesh serta para undangan VVIP lainnya. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ibu Nur Asia Uno, istri Menteri Sandiaga Uno.

Sementara itu, Carys Cares didirikan oleh Carys Mihardja sejak 2018. Yayasan Sosial ini bertujuan mengakhiri stigma di masyarakat tentang anak dan remaja berkebutuhan khusus dan menjadikannya wadah untuk menampung dan memberdayakan kreativitas dari mereka yang mengidap perbedaan mental sejak lahir.

Sejak hari pertama didirikan, Carys Cares telah bekerjasama dengan Yayasan POTADS Indonesia, dimana bakat istimewa para anak dengan down syndrome ini dibina dan dikaryakan di Rumah Ceria Down Syndrome , yang berlokasi di Selatan Jakarta dan juga di berbagai daerah di Indonesia.

“Ini semua berawal ketika saya menghadiri acara Hari Down Syndrome Sedunia dimana saya bertemu dengan anak-anak down syndrome dan keluarga mereka, dan saya belajar banyak mengenai down syndrome juga kendala-kendala yang mereka hadapi,” papar Carys Mihardja dengan bangga.

Lanjutnya, dalam acara itu, saya ikut berpartisipasi dalam peragaan busana yang diadakan dengan tujuan membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap anak-anak down syndrome yang juga menampilkan Madeline Stuart, seorang remaja down syndrome pertama yang telah menjadi model dan peragawati ternama di dunia. Setelah acara itu, saya melakukan riset mendalam dan memulai perencanaan, hingga akhirnya saya memutuskan untuk mendirikan Carys Cares.

“Saya memulai usaha saya ini dengan penuh keseriusan, komitmen dan dengan sepenuh hati saya menjalankannya. Impian saya, agar tercipta perubahan positif untuk komunitas down syndrome sehingga tercipta dunia yang penuh dengan toleransi dalam menerima perbedaan,” lanjut Carys.

Ananda menambahkan, kelainan seperti sindrom Asperger yang saya miliki sejak lahir, atau Down Syndrome seperti anak-anak yang kita temui hari ini tidak boleh membuat pengidapnya memiliki alasan untuk tidak menjadi sukses dalam hidup. Komponis ini terbukti berprestasi di berbagai negara. Ia menjadi salah satu dari 100 seniman berpengaruh Asia menurut Tatler Asia, bersama dengan penyanyi Filipina Lea Salonga, seniman seni rupa Cina Xu Bing dan sutradara Indonesia Mira Lesmana.

Di India, profilnya diterbitkan dalam buku “Heroes Amongst Us”. Buku ini berisi 32 tokoh Asia dan Amerika yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, diterbitkan oleh Oakbridge Publishing pada bulan Desember 2019. Ke-32 tokoh ini diulas kisah hidup singkatnya dan diwawancara oleh Dr. Amit Nagpal, seorang tokoh penulis di India. Tokoh-tokoh terkemuka dengan Asperger’s Syndrome lain termasuk Elon Musk, Charles Darwin dan penemu komputer, Alan Turing. Di Indonesia sendiri selain Ananda Sukarlan ada dr. Ryu Hasan pakar neurologi. (NJK)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA