KOPI, Karawang – Deden salah seorang pemuda asal Cirebon, di tengah sulitnya mencari pekerjaan, ia memilih berjualan pakaian adat Sunda. Hal tersebut dilakukan untuk melestarikan seni, adat dan kebudayaan khas Sunda.
Kepada awak media Pewarta, Selasa (4/1/22), ia mengatakan sudah memulai bisnis ini sejak tahun 2013 sampai saat ini, yang berlokasi di pinggir jalan Surotokunto, Kecamatan Warungbambu, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, (tepatnya di depan Lapas Kelas IIa Karawang). “Ini bukan semata-mata menjual pakaiannya saja, tetapi untuk mempertahankan seni dan budaya Sunda agar tidak musnah di era globalisasi seperti saat ini,” ungkapnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan beberapa barang yang dijualnya antara lain: celana Pangsi, Bendo (iket-red) yang bolong disebut Mahkota Wangsa dan yang tertutup disebut Barambang Semplak, Selayer segitiga dan segiempat. Bahannya pun bervariasi dari bahan biasa dan yang bagus dari bahan Baduy yaitu yang dibuat secara tradisional serta warnanya tahan lama.
Deden menambahkan, untuk harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp25.000,00-150.000,00, sesuai dengan bahan dan kualitasnya. “Saya mengimbau kepada masyarakat Jawa Barat untuk terus melestarikan kesenian dan budaya Sunda agar tetap dikenal baik di dalam negeri maupun luar negeri,” pungkasnya. (DJ)
Comment