by

Macam-macam Sablon Kaos Digital yang Wajib Anda Ketahui

KOPI, Yogyakarta – Seiring perkembangan teknologi, untuk mencetak desain pada permukaan kaos/kain tidak tidak perlu repot-repot lagi membuat layar (screen) dan membuat pola desain ke layar. Ada teknologi berupa mesin khusus yang bisa dimanfaatkan untuk mencetak desain di atas kain/kaos, baik secara langsung maupun menggunakan media transfer perantara. Teknik sablon kaos seperti ini dinamakan sablon digital.

Sablon kaos ini sebenarnya tidak bisa disebut 100 % digital, sebab masih butuh banyak campur tangan manusia dalam menjalankan mesinnya. Cuma karena menggunakan mesin maka prosesnya menjadi lebih sederhana dan cepat.

Ada berbagai jenis sablon digital yang sering digunakan untuk mencetak desain di atas kaos, yaitu :

1. Direct To Garment (DTG)

Jika pada jenis-jenis sablon digital sebelumnya menggunakan media perantara untuk memindahkan gambar desain ke kaos / kain, pada print DTG, desain dicetak langsung ke kaos. Sablon DTG memerlukan mesin printer khusus untuk garment. Sablon DTG menggunakan tinta khusus yang bisa meresap ke dalam kain dan tidak luntur seperti milik Sablon Jogja.

Kelebihan sablon printing DTG :

  • Proses cepat dan mudah, tidak menggunakan kertas transfer.
  • Mampu mencetak berbagai desain hingga yang rumit dan full color.
  • Sablon meresap ke serat kain, dengan tekstur lembut seperti bahan katun itu sendiri.

Kekurangan sablon printing DTG :

  • Tidak bisa mencetak desain dalam ukuran besar.
  • Jika diaplikasikan pada kaos yang tidak 100% katun, warna hasil sablon tidak presisi (lebih terang atau menjadi pudar).
  • Lebih optimal jika sablon dilakukan pada kaos berwarna terang.

2. Sablon Polyflex

Pada sablon digital jenis polyflexartwork / desain di-setting di komputer yang telah terhubung ke mesin khusus. Selanjutnya ada 2 jenis proses yang bisa dipilih pada sablon polyflex, yaitu cutting dan printing.

Sablon polyflex dengan proses cutting dikerjakan menggunakan mesin cutting untuk membentuk desain, baik yang berupa tulisan atau gambar dengan warna tertentu. Kelemahan dari proses cutting adalah tidak bisa mengerjakan gambar full color atau gradasi warna.

Sementara itu pada sablon polyflex dengan proses printing, maka gambar berwarna dapat dibuat. Hal ini dikarenakan dalam proses printing desain dicetak menggunakan tinta.

Setelah proses cutting printing selasai, dilakukan proses penggabungan gambar pada kaos dengan menggunakan mesin pres bersuhu 160 derajat celcius.

3. Transfer Paper

Sablon digital transfer paper ini menggunakan kertas khusus sebagai media untuk mentransfer artwork / desain ke permukaan kaos.

Desain dicetak menggunakan printer ke transfer paper kemudian dipindahkan ke permukaan kaos / kain melalui proses pengepresan dengan suhu 100 -150oC. Jenis kertas yang digunakan ada 2 macam, yaitu, untuk kain warna terang  dan untuk kain warna gelap.

Kelebihan dari sablon jenis transfer paper adalah:

  • Gambar atau disain serumit apapun dan dengan warna sekompleks apapun bisa disablon ke kain.
  • Proses sablon berlangsung cepat.
  • Bisa dilakukan untuk bermacam-macam jenis bahan kain, seperti katunpolyesterpolycottonsuterakanvas, dll.

Sedangkan kekurangan sablon transfer paper diantaranya:

  • Perlu perawatan khusus, terutama saat mencuci, tidak boleh disikat/dikucek, tidak boleh pakai bleach, bagian gambar tidak boleh diseterika.
  • Walaupun sudah dirawat dengan baik pun setelah 10 – 20X cuci gambar tetap akan terkelupas, karena sablon tidak meresap pada kain, melainkan menempel pada permukaan kain.

4. Sublimasi (Sublimation)

Seperti sablon transfer paper, sablon sublimasi mencetak desain pada kertas sublimation menggunakan printer inkjet rumahan yang umum dipakai (dengan modifikasi khusus pada merek tertentu), kemudian dipress menggunakan hotpress dengan suhu 200 – 250oC.

Sablon sublimation menggunakan tinta khusus sublime, atau untuk kualitas lebih baik bisa menggunakan kertas khusus sublimation.

Kelebihan sablon digital sublimation:

  • Proses cepat.
  • Warna hasil sablon lebih cerah pada kaos dengan bahan polyester.

Kekurangannya:

  • Hanya bisa untuk kaos warna terang.
  • Hanya bisa untuk kaos yang mengandung bahan polyesternya.
  • Tidak bisa mencetak desain dalam ukuran besar, sesuai keterbatas ukuran cetak pada printer inkjet
  • Biaya cetak desain ke kertas transfer relatif lebih mahal.
  • Sablon tidak meresap pada kain, melainkan menempel pada permukaan kain

5. Rubber Transmax

Merupakan upgrade dari sablon sublimasi , sablon rubber transmax dapat mencetak desain pada jenis bahan katun combed.

Proses produksi lebih cepat dari DTG yang hanya sekitar 15 menit . Kelebihan dan kekurangan Rubber Transmax yaitu:

Kelebihan sablon digital sublimation:

  • Proses cepat, sekitar 15 menit.
  • Dapat mencetak desain ke bahan katun combed.

Kekurangannya:

  • Sablon tidak meresap pada kain, melainkan menempel pada permukaan kain

6. Duracotton

Sablon duracotton mirip dengan sablon sublimasi, tinta yang dipakai pun tinta sublime. Namun desain dicetak pada kertas khusus duracotton kemudian ditransfer ke kaos dengan hotpress bersuhu 200oC. Karenanya sablon jenis ini bisa dilakukan pada kaos berbahan katun.

Kelebihan sablon duracotton :

  • Proses sablon cepat.
  • Bisa dilakukan pada kaos berbahan katun.

Kekurangan sablon duracotton :

  • Hanya bisa digunakan untuk warna kaos terang atau putih.
  • Warna hasil sablon tidak secerah sablon sublimasi.
  • Sablon tidak meresap pada kain, melainkan menempel pada permukaan kain

7. Ecosolvent

Sablon ecosolvent menggunakan tinta khusus ecosolvent yang digunakan untuk mencetak disain dari wide format printer.

Disain akan diprint pada kertas khusus untuk tinta ecosolvent. Kemudian kertas dipotong dengan plotter sesuai dengan disainnya, selanjutnya dipress dengan suhu 200oC.

Kelebihan sablon ecosolvent:

  • Waterproof
  • Warna hasil sablon cerah, dan bisa mencetak berbagai macam variasi warna.
  • Sablon bisa dilakukan di bahan kain apa saja, termasuk pakaian olahraga air.
  • Bisa mencetak desain dengan ukuran besar (lebih dari 1 meter).
  • Biaya cetak desain ke kertas transfer relatif lebih murah.

Kekurangan sablon ecosolvent :

  • Bila tidak dilaminasi, hasil sablon ecosolvent mudah terkelupas jika tergores.
  • Sablon tidak meresap pada kain, melainkan menempel pada permukaan kain

Anda juga bisa melihat cara pasang iklan untuk melatih keterampilan beriklan Anda agar penjualan Anda juga semakin meningkat.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA