KOPI, Jembrana – Kondisi Pandemi Covid-19 membuat banyak warga menjerit. Keadaan ekonomi yang sulit memunculkan tekanan psikologis masyarakat di mana-mana. Bencana kemanusiaan sedang menghinggapi seluruh umat manusia di hampir semua negara di dunia ini.
Kondisi yang cukup memprihatinkan ini juga dialami warga masyarakat Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Masyarakat di dusun (banjar) itu mengeluhkan tentang kondisi hidup mereka yang sulit. Salah satu warga dari Banjar Pebuahan, Maswah, menyampaikan keluhannya kepada pewarta media ini bahwa hidup keluarganya sangat menderita, terutama karena suaminya menderita stroke dan tidak bisa bekerja.
“Kondisi kehidupan keluarga saya sangat menderita, karena suami saya menderita stroke, tidak bisa bekerja. Saya juga tidak memiliki KKS (Kartu Keluarga Sejahtera – red), dan tidak pernah dapat bantuan jenis apapun,” keluh Maswah sedih.
Pihaknya sudah berusaha, lanjut warga ini, menyampaikan keluhan kepada Kelian Dinas (Kepala Dusun – red) Pebuahan terkait dengan ekonomi yang dialaminya. Tetapi bukan solusi atau bantuan yang didapatkannya melainkan jawaban yang kurang bijak dalam kondisi pandemi seperti ini. “Kerja kamu!” ujar Maswah menirukan ucapan Kepala Dusun tersebut.
Dari kondisi yang ada itu, salah satu anggota PPWI yang merupakan warga Jembrana, Ahmad Muhtarom, bersama seorang temannya, I Putu Darma Wisitra, terketuk hatinya untuk membantu. Mereka berdua menghubungi para pihak yang sekiranya mau mendermakan sedikit harta miliknya agar dapat meringankan kondisi keluarga tersebut. Beruntung, Ahmad dan Putu Darma berjumpa seorang pengusaha muda yang mau ikut bersama-sama mengupayakan bantuan sosial kemanusiaan.
Pengusaha muda itu adalah I ketut Tjuatja Agus Sukantha, B.Bus. “Dalam Kondisi pandemi seperti ini, ibu-ibu harus lebih bersabar. Mungkin dengan ini (bantuan – red) bisa meringankan beban yang sedang dialami saat ini,” ujar Ketut Agus yang merupakan Alumni University of technology Sydney tahun 2002, saat menyambangi warga dan memberikan bantuannya.
Ketut Agus juga menambahkan agar semua warga bersama-sama mendoakan kondisi negeri, diri kita dan dirinya agar semua selalu sehat walfi’at dalam lindungan Tuhan yang maha esa. “Semoga kedepannya kami bisa datang kembali ke tempat ini untuk berbagi lagi,” mohon pria yang beralamat di Denpasar Timur ini.
Kegiatan pembagian sembako itu berlangsung di Rumah Ahmad Muhtarom yang beralamat di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Jumat (19/02/2021) lalu. Bantuan yang diberikan adalah berupa sembako sebanyak 100 kantong plastik yang berisi beras masing-masing 5 kg, mie, dan minyak goreng. Bantuan itu dibagikan kepada keluarga yang dianggap kurang mampu ini.
Warga yang menerima bantuan ini, yang diwakili oleh Haufah mengucapkan terima kasih kepada Ketut Agus atas bantuan yang diberikan. Haufah juga mengaku merasa senang atas perhatian yang diberikan kepada dua orang warga Jembrana yang menjembatani hal ini.
“Beliau, Bapak Ketut Agus, hadir di tempat ini untuk berbagi kepada warga tidak memandang suku, ras, golongan & agama. Mohon jangan dilihat dari besar dan kecilnya bantuan, tetapi lihatlah tingkat kepedulian beliau kepada masyarakat desa yang sama-sama kita cintai ini,” ujar Ahmad Muhtarom yang juga merupakan tokoh masyarakat di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, saat memberikan pengantarnya. (AM/Red)
Comment