by

Bupati Jembrana Lanjutkan Revitalisasi Pasar Umum Negara

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba melanjutkan program revitalisasi Pasar Umum Negara karena mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penyanding pasar dan upaya revitalisasi ini juga merupakan program dari pemerintah pusat. Dukungan tersebut muncul saat sosialisasi digelar oleh Bupati Jembrana, bertempat di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Bali, Jumat malam (23/6/2023).

Tujuan revitalisasi atau pembangunan pasar rakyat adalah untuk mendorong agar pasar rakyat lebih modern dan mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan dan toko modern, sehingga dapat meningkatkan omset pedagang pasar rakyat. Revitalisasi Pasar Rakyat adalah kegiatan untuk membangun atau memperbaiki sarana dan prasarana Pasar Rakyat.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan bahwa revitalisasi Pasar Umum Negara akan jalan terus mengingat upaya revitalisasi tersebut sejatinya juga merupakan program dari pemerintah pusat, “Ada 20 kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2023 ini yang menerima bantuan revitalisasi pasar dari pemerintah pusat, termasuk Kabupaten Jembrana,” ucap Bupati Tamba.

Lebih lanjut, Bupati Tamba menjelaskan bahwa revitalisasi dianggap mendesak karena beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

  1. Usia pasar yang sudah sangat tua, berdiri sejak 1955, sehingga konstruksinya rentan roboh
  2. Soal keamanan instalasi kelistrikan yang sering menjadi penyebab kebakaran
  3. Trend konsumen sekarang menyukai tempat berbelanja yang bersih dan modern.

“Oleh karena itu revitalisasi sangat penting agar Pasar Umum Negara tidak makin ditinggalkan tetapi tetap mempertahankan jati dirinya sebagai pasar rakyat,” jelas Bupati Tamba.

Bupati Tamba menyadari bahwa masih ada beberapa pedagang menolak rencana tersebut, tetapi ia menegaskan revitalisasi akan tetap berjalan, karena hal tersebut komitmen Kabupaten Jembrana kedepan mau maju, naik kelas, sejajar dengan kabupaten lain, sedangkan tahapan-tahapan persiapan pelaksanaan revitalisasi Pasar Umum Negara juga sudah berjalan. “Prioritas saya saat ini adalah kesejahteraan masyarakat Jembrana, jadi saya kesampingkan citra politik maupun kekhawatiran lainnya,” tegas Bupati Tamba.

Sementara, Penyanding Pasar Umum Negara Bendesa Adat Lokasari, Kelurahan Loloan Timur, I Nengah Mahadiarta mengatakan bahwa ia sangat mendukung adanya revitalisasi Pasar Umum Negara. “Ini merupakan kesempatan yang sangat langka mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun Pasar Umum Negara, saya yakin itu sangat sulit mendapatkannya, perlu keahlian melobi dan mempunyai relasi di pusat, sehingga bantuan ini didapatkan langsung oleh Bapak Bupati,” ucap Bendesa Adat Lokasari, Kelurahan Loloan Timur, I Nengah Mahadiarta.

I Nengah Mahadiarta berpesan kepada Dinas PU untuk memperbaiki saluran irigasi ke Subak Mertasari yang melewati pasar. “Anggota subak dengan swadaya sudah melakukan perbaikan dan pembersihan saluran irigasi tersebut, kami mohon agar segera diperbaiki, karena ini merupakan titipan permintaan dari anggota subak,” harapnya.

Sedangkan Ketua LPM Kelurahan Dauhwaru, I Ketut Wik Semarayasa mengatakan ia sangat mendukung revitalisasi Pasar Umum Negara tersebut. “Ini merupakan usaha luar biasa Bapak Bupati bersama para OPD terkait untuk menata Pasar Umum Negara dan wajah kota, tinggal meyakinkan lagi secara persuasif melalui mediasi, memberikan sosialisasi bagi mereka yang masih menolak, dan kami di bawah siap membantu,” ujar Ketua LPM Kelurahan Dauhwaru I Ketut Wik Semarayasa.

Dukungan serupa juga disampaikan Bendesa Adat Pendem I Nengah Cantra yang membawahi wilayah adat penyanding, ia juga sangat mendukung revitalisasi Pasar Umum Negara tersebut, terlebih biayanya dibantu anggaran pusat akan sangat disayangkan revitalisasi sampai batal. “Kami rasa tidak ada dari pihak kami yang menolak walaupun nanti ada riak-riak dari masyarakat kami, mari kita ajak berdiskusi mencari solusinya bersama, karena pemerintah sudah hadir, diberikan tempat yang bagus dan tidak bayar lokasi relokasi,” ucap Bendesa Adat Pendem I Nengah Cantra.

Di sisi lain tokoh Loloan timur yang juga pemerhati budaya Musadat Johar mengaitkan kebijakan revitalisasi Pasar Umum Negara hendaknya jangan dilepaskan bagaimana sejarah Jembrana dulu. Menurutnya, dahulu sudah ada pembagian yang jelas akan zona wilayah, yang membedakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi, lokasi Pasar Umum Negara sekarang tepat sebagai pusat ekonomi, karena dulu dengan adanya kerajaan ditetapkan sebagai jalur pusat ekonomi, sehingga trah pasar memang di situ.

“Ketika abad 16-17, Jembrana ini lebih maju dari kabupaten lainnya di Bali dengan tumbuhnya pusat-pusat ekonomi dan perdagangan, dengan adanya revitalisasi ini saya sangat setuju sekali agar kejayaan ekonomi di Jembrana kembali jaya,” ungkap permerhati budaya Musadat Johar. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA