by

Realisasikan Program BAAS, Bupati Tamba bersama Jajaran OPD Langsung Bergerak ke Lapangan

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba langsung bergerak bersama jajaran OPD untuk merealisasikan program BAAS (Bapak/ Bunda Asuh Anak Stunting) untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Jembrana Bali melalui program BAAS. Dalam kegiatan tersebut bupati bersama jajaran hadir di sejumlah lokasi membawakan bahan makanan sehat kepada sejumlah anak dengan status stunting untuk mencukupi kebutuhan gizi mereka, pada Jumat (1/12/2023).

Program BAAS menyasar anak-anak stunting yang berasal dari keluarga kurang mampu, bantuan yang disalurkan berasal dari iuran pribadi secara sukarela pimpinan OPD dan swasta untuk mencukupi kebutuhan makan yang bergizi. Program tersebut ditargetkan berlangsung selama enam bulan, untuk selanjutnya rutin dipantau perkembangannya serta akan dievaluasi perkembangan anak tersebut.

Terdapat tiga keluarga yang dikunjungi oleh Bupati Jembrana diantaranya sebagai berikut:

  1. Rumah keluarga I Gede Ardana dan Ika Susiana orang tua dari I Komang Dana Anggara Putra umur 11 bulan yang berstatus stunting/kerdil yang berada di Banjar Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara
  2. Rumah keluarga Putu Tagus Ardana dan Ni Kadek Ariani, orang tua dari I Kadek Sakara Adi Mahendra umur 3 tahun tahun yang berstatus stunting yang berada di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara
  3. Rumah keluarga Ni Komang Ayu Setiawati, orang tua dari I Gede Pasek Putra Praditya umur 3,5 tahun yang berada di Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.

Sementara, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna dan Sekda Jembrana I Made Budiasa juga mendapat tugas sebagai bapak asuh mengunjungi anak stunting. Anak stunting tersebut masing-masing berlokasi di Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo dan di Banjar Sombang Kaja, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya.

Terkait hal tersebut, Bupati Tamba mengungkapkan bahwa dari 147 anak berstatus stunting tersebut merupakan bagian dari kepala keluarga (KK) yang kurang mampu, ada juga dari mereka berstatus sebagai penyandang stunting, tetapi mempunyai kemampuan sendiri (berkecukupan). “Kehadiran kita ini, agar anak-anak yang mengalami stunting ada perubahan, kedepan akan terus saya monitoring, apakah ada perubahannya mulai dari tumbuh anak-anak dan kepintarannya,” ungkapnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA