by

Bupati Jembrana Tinjau Proses Pembongkaran Pasar Umum Negara dan Temui Para Pedagang

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba meninjau proses pembongkaran Pasar Umum Negara mulai memasuki tahap pembongkaran, sejumlah kios tampak mulai dibongkar oleh para pekerja, pada Senin (21/8/2023). Hingga saat ini, sebagian besar pedagang sudah memindahkan dagangannya ke lokasi relokasi di area Parkir Pemkab Jembrana dan Pasar Ijo Gading, Jembrana, Bali.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana telah memberikan batas waktu relokasi sampai 30 Agustus. Bupati Jembrana I Nengah Tamba meminta sejumlah pedagang yang belum pindah untuk segera memindahkan (pengosongan dagangannya, karena per 30 Agustus 2023 seluruh bangunan pasar sudah harus selesai dibongkar.

Pada pertemuan dengan para pedagang yang difasilitasi Polres Jembrana tersebut, pada Senin (21/8/2023), Bupati Jembrana I Nengah Tamba meminta semua pihak menciptakan situasi kondusif, ia menegaskan revitalisasi bukan untuk menyengsarakan pedagang, tetapi untuk mensejahterakan para pedagang serta menghormati kepentingan pembeli akan tempat berbelanja yang lebih layak dan representatif. “Tidak ada niat sedikitpun menyengsarakan pedagang, tapi ini untuk kepentingan pedagang dan masyarakat Jembrana,” tegas Bupati Tamba.

Lebih lanjut, Bupati Tamba mengatakan bahwa anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat adalah kesempatan besar untuk melakukan perbaikan pasar. “Apabila anggaran ini ditolak, maka belum tentu bisa diberikan anggaran lagi, sedangkan APBD Jembrana belum mampu untuk melakukan revitalisasi pasar, karena besarnya anggaran yang dibutuhkan,” ucap Bupati Tamba.

Pihaknya memahami bahwa akan ada sedikit penyesuaian transaksi jual-beli di tempat relokasi, seiring berjalan waktu, Bupati Tamba yakin seluruh transaksi jual-beli di pasar akan berangsur kembali normal, ia juga meminta para pedagang agar tertib melakukan pemindahan barang sesuai tempat relokasi yang dituju. “Kita menyadari semuanya di tempat relokasi itu mungkin tidak nyaman, satu atau dua bulan ini, tetapi akhirnya nanti kalau sudah berjalan, masyarakat sudah tahu bahwa di situlah pasar sementara, akhirnya masyarakat itu pasti datang ke sana untuk belanja,” ungkap Bupati Tamba.

Bupati Tamba juga akan berupaya untuk membuat pasar sementara di tempat relokasi agar ramai dikunjungi masyarakat, untuk berbelanja dan melaksanakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan di tempat tersebut. “Saya tidak akan pernah diam untuk melakukan berbagai cara, agar pasar relokasi ini diketahui oleh masyarakat, begitu mereka kompak melakukan relokasi, maka kita akan buatkan semacam acara untuk mengundang masyarakat, agar tahu bahwa Pasar Negara hari ini diperbaiki dan seluruh pedagang direlokasi di sini,” ujar Bupati Tamba.

Karena itu, Bupati Tamba juga akan meminta seluruh jajarannya untuk membantu para pedagang dengan berbelanja di tempat relokasi, pihaknya mengatakan ada sekitar 3000 ASN yang akan ia arahkan untuk berbelanja di pasar relokasi tersebut. “Saya memperbolehkan kepada seluruh pegawai yang ada di Pemkab Jembrana, yaitu pada jam istirahat atau saat pulang kerja agar mampir ke pasar relokasi, ada sekitar 3000an pegawai, jumlah yang cukup besar untuk membantu para pedagang,” pinta Bupati Tamba.

Terkait dengan permohonan sejumlah pedagang yang meminta agar mendapat ukuran kios yang lebih besar saat revitalisasi pasar, hal tersebut telah rampung, Bupati Tamba telah bertemu dengan Gubernur Bali serta unsur Kementerian PUPR menjelaskan bahwa dengan kesepakatan untuk kembali melaksanakan review agar permintaan para pedagang dapat difasilitasi, dalam pertemuan dengan Gubernur Bali juga dihadiri pihak Kementerian PU telah menyepakati untuk memperluas ukuran standar yang sudah ada di perencanaan.

“Meskipun secara aturan, ukuran yang ditetapkan memang 2 x 3 meter, tapi kita pilih opsi diperluas menjadi kios maupun los 3 x 4 meter, ukuran ini sudah sesuai dengan harapan pedagang sudah berusaha kita akomodir, caranya nanti setelah ada pemenang tender, kita akan melakukan review,” jelas Bupati Tamba.

Di sisi lain, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjamin situasi, tetap tertib dan kondusif selama proses relokasi dan pembongkaran dilakukan. “Untuk pengamanan kita sudah berkoordinasi dengan Pemda, kemudian juga dari para Paguyuban, nantinya seperti harapan Pak Bupati relokasinya dapat berjalan dengan tertib, sehingga relokasi ini berjalan sesuai dengan timeline yang sudah ditentukan, karena proses pembongkaran tentu membutuhkan waktu, tentu kita akan mengamankan, dan harapan kita betul-betul relokasi dengan cara soft dan kondusif,” ujar Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA