KOPI, Jembrana – Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna turun langsung ke lokasi musibah rumah roboh, di Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Rabu (18/1/2023). Rumah roboh tersebut menimpa pasangan suami istri I Gede Raka Merta Sanjaya 23 tahun dan Ni Komang Pramesti Regita Cahyani 18 tahun.
Diketahui musibah tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan yang turun di wilayah Kecamatan Mendoyo beberapa hari ini. Kondisi struktur bangunan rumah yang kurang kokoh, sehingga mengakibatkan terjadi musibah rumah roboh.
Musibah tersebut mendapat perhatian Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang turun langsung ke lokasi untuk menyalurkan bantuan kepada keluarga korban, bantuan tersebut berupa : sembako, perlengkapan mandi, peralatan dapur, tikar dan tenda darurat. Bantuan tersebut dari Dinas Sosial dan Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Jembrana.
Usai menyalurkan bantuan tersebut Wabup Patriana Krisna yang didampingi Perbekel (kades-red) Mendoyo Dauh Tukad, Kasi Rehabilitasi, Rekontruksi BPBD Kabupaten Jembrana serta unsur dari Dinas Sosial Kabupaten Jembrana mengatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa korban. “Kami turut prihatin atas kejadian ini, semoga tidak terjadi hal serupa yang menimpa warga lainnya, saya harap warga tetap waspada akan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini kurang baik seperti hujan deras yang disertai angin kencang,” ucap Wabup Patriana Krisna.
Wabup Patriana Krisna mengapreasiasi atas kesigapan aparat dan intansi terkait yang tanggap dalam penanganan bencana. “Saya ucapkan terima kasih kepada pihak Kepolisian, Dinas sosial, BPBD dan Perangkat Desa yang responnya begitu cepat membantu warga yang mengalami bencana, saya titip kepada Instansi yang menangani, setelah penyaluran bantuan sementara ini, dapat dilanjutkan dengan diberikan bantuan rumah yang layak melalui program bedah rumah,” ungkap Wabup Patriana Krisna.
Salah satu korban Ni Komang Pramesti Regita Cahyani pemilik rumah roboh menuturkan bahwa dirinya dan anaknya yang masih balita tidak ada di dalam rumah saat kejadian. “Saya tidak tahu kalau rumah sudah roboh, saat itu saya dan anak sedang berada di rumah tetangga, kira-kira kejadiannya sekitar jam sembilan pagi setelah hujan, kebetulan suami saya juga masih bekerja, maka tidak ada orang di rumah, dan tidak ada yang menyaksikan kejadian itu, beruntung tidak ada korban jiwa,” tutur Ni Komang Pramesti Resgita Cahyani.
Komang Pramesti mengatakan bahwa saat ini hanya tinggal dengan anak dan suaminya di rumah tersebut. Akibat musibah terdebut sejumlah perabotannya rusak dengan nilai kerugian ia taksir mencapai Rp5 juta, sedangkan rumahnya tidak memungkinkan di tempati lagi.
“Untuk sementara mungkin kami akan menumpang di rumah orang tua, dan kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah atas terjadinya musibah ini, sehingga dapat memiliki rumah yang layak di tempati lagi,” pungkasnya. (AM)
Comment