by

Wilson Lalengke: Makan Sagu Ide Bagus!

KOPI, JakartaSaya sangat mendukung ide makan sagu yang digaungkan oleh Kementerian Pertanian baru-baru ini. Tidak hanya sagu sebagai makanan pengganti beras/nasi, tapi juga singkong, jagung, sorgum, umbi-umbian, kentang, dan banyak lagi. Satu hal yang perlu dipikirkan dan disosialisasikan oleh Pemerintah adalah proses produksi dan kreativitas dalam mengolah makanan non-beras ini agar menarik, nyaman dan enak dimakan, menyehatkan, dan mudah didapatkan.

Sangat perlu juga disampaikan kepada publik, bahwa beras/nasi adalah salah satu pemicu merebaknya penyakit diabetes, yang belakangan ini menjadi penyebab kematian orang Indonesia nomor 3 setelah stroke dan penyakit jantung. Sangat disarankan agar pada usia seseorang di atas 40 tahun, sebaiknya kita mengurangi makan nasi hingga 50 persen dari porsi biasanya. Gantilah porsi makanan 50 persennya lagi dengan mengkonsumsi makanan non-beras, antara lain sajian pangan yang terbuat dari sagu.

Saya mendorong Kementerian Pertanian untuk merealisasikan ide ‘makan sagu’ tersebut dengan melakukan usaha produksi sagu secara besar-besaran, disiapkan dalam bentuk sagu kering agar dapat disimpan dalam waktu cukup lama dan mudah pengangkutan ke berbagai daerah. Selanjutnya, perlu sekali mengajak masyarakat makan sagu melalui program-program kreatif mengundang para public figure, menyediakannya dalam berbagai bentuk menu dan resep makanan sagu yang enak, dikombinasikan dengan berbagai bahan makanan lainnya.

Kita perlu mencoba membawa makanan sagu ke Istana Negara, ke hotel-hotel mewah, ke kantor-kantor pemerintahan, dan disediakan di supermarket-supermarket ternama. Makanan berbahan baku sagu dapat disediakan dalam bentuk menu ‘Dui Kuah Ikan Sogili’ yang sedapnya melebihi makanan apapun di dunia ini.

Dui adalah salah satu nama makanan berbahan baku sagu di kalangan masyarakat Morowali Utara, khususnya Suku Mori. Dui disajikan dengan cara mencairkan tepung sagu, disiram air mendidih (sangat panas), kemudian diaduk agar menjadi seperti lem yang sangat kental. Dui dimakan bersamaan dengan kuah ikan, baik ikan tawar maupun ikan laut. Kuah ikan Sogili (ikan Sidat) merupakan salah satu menu favorit, tidak hanya sangat enak tapi juga menyehatkan. Modui artinya makan dui.

Mau coba? silahkan mampir ke Slipi-29, Jakarta Barat, yaaaa… haha!

#MariKitaModui
#SaguSumberProteinTerbaik
#DuiFavoritGadisMori
#KarenaDuiJadiCerdas

Referensi:

1. Komentar Mentan Soal Beras Makin Mahal Ganti Makan Sagu, Menuai Perhatian Netijen (https://www.tvonenews.com/berita/nasional/72977-komentar-mentan-soal-beras-makin-mahal-ganti-makan-sagu-menuai-perhatian-netijen);

2. Mengapa Nasi Putih Bisa Memicu Diabetes? (https://health.kompas.com/read/2020/08/29/133500168/mengapa-nasi-putih-bisa-memicu-diabetes-?page=all.);

3. Lima Manfaat Sagu, Mulai dari Mencegah Penyakit Jantung Hingga Tulang (https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-sagu-untuk-kesehatan/)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA