by

Pantau Proyek Pemasangan Bronjong di Sungai Yehsatang, Wabup Patriana: Kami Minta Plang Dipasang

KOPI, Jembrana – Wakil Bupati Jembrana turun langsung ke lokasi untuk melihat pengerjaan bronjong di sungai Yehsatang, Banjar Loloan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (9/8/2022). Pemantaun ke lokasi tersebut untuk memastikan pengerjaan proyek berjalan dengan benar.

Hal tersebut terkait adanya masukan warga sekitar proyek Corporate Social Responsibility (CSR) PLN tentang pengerjaan bronjong mendapat perhatian dari Wabup Jembrana. Proyek pengerjaan bronjong di sekitar sungai Yehsatang tersebut bertujuan melindungi pinggiran sungai yang longsor karena kondisi senderan yang labil.

Selain itu, di lokasi tersebut juga terdapat  aset PLN berupa Tower Saluran Udara Tegangan Ektra Tinggi (SUTET) yang berada di pinggiran sungai dan terancam tergerus. Proyek bronjong dengan panjang 144 meter tersebut akan dikerjakan selama sembilan puluh hari, total biaya proyek tersebut sebesar Rp1,2 Miliar, dan pengerjaan proyek sudah berjalan tiga puluh hari.

Wabup Patriana Krisna didampingi Camat Pekutatan I Wayan Yudana, S.STP., Perbekel (Kades-red) Medewi I Nengah Wirama, Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) I Gusti Ngurah Ketut Sudarma,  dan Kelian Banjar (Kadus-red ) Loloan, I Ketut Mudiatdana bertemu langsung dengan wakil dari pelaksana proyek Gede Nesa dari PT. Panji yang berkedudukan di Denpasar, untuk menanyakan tentang pengerjaan proyek bronjong tersebut. Terkait hal tersebut Wabup Patriana Krisna menanyakan terlebih dahulu tentang pengerjaan proyek bahwa melalui dokumen perencanaan dan rencana anggaran belanja (RAB) proyek, karena papan plang proyek belum terpasang.

“Kami meminta secepatnya dipasang plang proyek ini agar yang berkepentingan dan semua warga mengetahui tentang proyek serta sebagai keterbukaan adanya pengerjaan proyek yang sedang dikerjakan,” ucap Wabup Patriana Krisna.

Di lokasi proyek tersebut, Wabup Patriana Krisna juga memastikan para pekerja menggunakan alat keselamatan kerja (K3), seperti helm, karena pekerjaan tersebut sangat beresiko.”Saya juga berharap pihak pelaksana proyek untuk berkoordinasi dengan aparat desa agar terbuka dan saling mengingatkan, supaya kegiatan proyek berjalan sesuai yang direncanakan, tujuan dibuatnya bronjong untuk menahan gerusan air sungai, agar tidak bertambah lebar dan rusak, dan yang dikerjakan dalam proyek ini harus sesuai dengan RAB yang sudah dibuat,” harap Wabup Patriana.

Sementara Gede Nesa selaku pelaksana proyek menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pemasangan papan plang proyek, ia berjanji dalam satu hari setelah kunjungan Wabup akan dipasang plang proyek tersebut. “Terkait ada pertanyaan dari masyarakat penyanding dan aparat desa akan kami koordinasikan,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA