by

Alamsyah Hanafiah: Tolak RUU HIP

KOPI, Jakarta – Sebagaimana yang kita ketahui, masyarakat banyak yang menolak RUU HIP, karena kontroversi ini menimbulkan gejolak di masyarakat sehingga memecah belah dalam suasana kondisi pandemi Covid 19 dan hampir sebagian besar masih di berlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Pengacara Alamsyah Hanafiah SH MH dan rekan mengungkapkan, aksi tersebut merupakan bentuk kecintaan masyarakat terhadap Negara

“Kami tidak rela ada pihak-pihak yang ingin mengacaukan Indonesia, dengan mengusulkan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila,” kata Hanafiah SH dengan semangat.

Menurutnya, tindakan dilakukan oleh para anggota DPR RI sangat membahayakan negara.”Saya siap. Insya Allah sangat siap. Kita tahu benar perjuangan melawan pendukung RUU HIP tidak pernah mudah. Akan banyak perlawanan dan butuh banyak pengorbanan,” kata Senin (6/7/2020). PN Jakarta Pusat

Sebanyak delapan pengacara gugat DPR RI dan Presiden RI tentang RUU HIP ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terdaftar dengan perkara No: 352/PDKT.ClASS ACTION/2020/PN.JKT PST, Tertanggal 06 Juli 2020. Delapan pengacara itu antara lain: Alamsyah Hanafiah, S.H. M.H.,Soraya, S.H M.H, R. Ardi Wira Kusumah, S.H., Muhajir, S.H. M.H, Ratih Puspa Nursanti, S.H., Rido Octa Primariza, S.H., Iwan Hardiansyah, S.H., Mahbub Shahapi, S.H..

Gugatan diajukan untuk mencabut atau membatalkan RUU HIP, karena bertentangan dengan Hukum-Hukum Dasar Negara yang mana pasal 3 RUU-HIP mau merubah Pancasila DasarPokok Pikiran dari 5 ( lima) sila menjadi 1 (satu) sila yaitu gotong royong dan pasal 7 RUU HIP merubah atau mengganti Pancasila dari 5 sila diganti menjadi Trisila/3 sila dan dikerucutkan lagi menjadi 1(satu) sila yaitu gotong royong.

Alasan gugatan ini yang ketua timnya adalah Alamsyah Hanafiah, S.H., M.H menggugat RUU HIP ke pengadilan karena apabila Pancasila dirubah, maka secara otomatis akan berubah pula burung Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara Republik Indonesia, yang akibatnya Negara Indonesia tidak mempunyai Lambang Negara lagi atau dengan kata lain Lambang Negara Burung Garuda Pancasila diganti dengan Lambang Negara Gotong Royong.

Alamsyah mengaku dirinya sudah siap berjuang untuk Indonesia ya. Juga mengaku sudah siap dengan segala risiko yang dihadapi. Dia pasrah kepada Tuhan.

Akan terus mengawal sidang paripurna agar RUU HIP tidak jadi disahkan.Reaksi publik atas Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sebagai usul inisiatif di tengah pandemi corona menyedot perhatian publik.

Beberapa elemen masyarakat menolak kehadiran RUU tersebut. Pengumuman pemerintah yang menunda pembahasan pun tidak meredakan gelombang penolakan.

Pertanyaan elementer mengapa DPR menyusun draf RUU HIP tidak terjawab dengan membaca naskah akademik atau draf RUU-nya. Dalam bahasa mahasiswa, kedua naskah tadi memiliki unsur kebaruan (novelty) yang lemah, dan gagal memformulasi apa yang menjadi “challenge” sehingga urgensi kemunculannya tidak terasa.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, sekaligus sebagai sumber dari segala sumber hukum, sudah diterima sebagai sesuatu yang bersifat final. Penerimaan ini sudah kuat dan mengakar, tidak diperlukan pernguatan apa pun. Perumusan HIP dalam sebuah undang-undang bukan hanya tidak diperlukan, tetapi dinilai mendegradasikan makna dan kedudukan Pancasila.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA