“Kalau saya presiden, dituduh atau difitnah, kalau saya tidak melakukan kenapa harus ada reaksi emosional,” tambahnya.
Pihaknya meminta SBY jangan terlalu mengedepankan sisi feminin agar tidak disebut baper oleh masyarakat.
“Pemimpin jangan terlalu sensitif juga, karena kan ada maskulin dan feminin, pemimpin harus maskulin, jantan jangan sampai jiwa feminisme itu muncul. Bukan menganggap feminin, tapi gayanya beliau barangkali lebih ke perasaan,” tandasnya.
Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment