by

Seri Belajar Jurnalistik: DASAR-DASAR BAHASA INDONESIA (1)

Struktur Kalimat Bahasa Indonesia

Seri Belajar Jurnalistik bagian pertama ini adalah tentang pembuatan kalimat dalam Bahasa Indonesia. Sebuah artikel atau berita pasti terdiri atas kalimat-kalimat. Beberapa kalimat tersusun menjadi satu paragraf. Secara umum, satu paragraf terdiri dari minimal dua buah kalimat. Namun demikian, dalam penulisan karya jurnalistik dan sastra, banyak dijumpai paragraf yang terdiri atas satu kalimat saja, yakni kalimat yang mengandung kutipan langsung.

Kalimat adalah rangkaian beberapa kata yang membentuk sebuah kalimat yang terdiri atas unsur subyek (S), predikat (P), obyek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K). Sebuah kalimat lengkap, minimal terdiri dari S dan P. Dalam karya tulis, sering juga kita temukan kalimat dengan satu kata saja, seperti: Pergi!

Komposisi kalimat yang baik dan benar harus memuat unsur S dan P. Setiap penulis, jurnalis, atau wartawan wajib memahami komposisi kalimat yang baik dan benar ini. Dalam membuat suatu karya tulis berbentuk apapun, setiap penulis diwajibkan membangun kalimat-kalimatnya dengan rumus S+P+O/Pel+K.

Contoh:

Presiden Jokowi meresmikan jalan tol Cipali pada Kamis kemarin. Dalam kalimat ini, Presiden Jokowi (S), meresmikan (P), jalan tol Cipali (O), dan Kamis kemarin (K waktu). Kata ‘pada’ di kalimat ini disebut kata penghubung.

Subyek, predikat, obyek, pelengkap, dan keterangan, masing-masing dapat terdiri dari satu kata atau satu frasa (dua kata atau lebih yang tidak bisa dipisah). Subyek umumnya adalah kata benda. Predikat senantiasa adalah kata kerja yang berfungsi menerangkan subyek.

Objek merupakan kata atau hal yang dikenai, dikerjakan oleh subjek. Objek biasanya merupakan kata benda. Dalam kalimat pasif, objek dapat berfungsi sebagai subyek. Contoh: Jalan tol Cipali diresmikan Presiden Jokowi pada Kamis kemarin. Jalan tol Cipali (S), diresmikan (P), Presiden Jokowi (O), dan Kamis kemarin (K waktu).

Pelengkap atau komplemen serupa dengan objek. Namun, pelengkap tidak bisa menjadi subyek dalam kalimat pasif. Contoh: Buruh bekerja siang dan malam. Buruh (S), bekerja (P), dan siang dan malam (Pel). Frasa ‘siang dan malam’ tidak dapat menjadi subyek.

Penjelasan berbentuk audio-visual (video) copy-an dari live-streaming saat ditampilkan pertama kali terkait materi Seri Belajar Jurnalistik di atas dapat dilihat pada tautan Youtube ini.

Latihan:

Tugas 1: Tentukanlah unsur-unsur (S+P+O+K) dari masing-masing kalimat di bawah ini:

  • Bupati Sukabumi mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Gresik pada Januari 2020 lalu.
  • Negara-negara dunia sedang berjuang menghambat penyebaran Virus Corona saat ini.
  • Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan panduan tentang pemulasaran jenazah korban Covid-19 baru-baru ini.

Tugas 2: Tentukanlah unsur-unsur (S+P+Pel) dari masing-masing kalimat di atas!

  • Covid-19 menyebar dengan cepat.
  • Dia menangis tersedu-sedu.
  • Oknum polisi itu berbuat semena-mena.
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA