KOPI, Kediri – Menyikapi persoalan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan daerah lainnya, puluhan pemuda nusantara di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menggelar aksi solidaritas, Minggu (1/9/2019). Dengan mengenakan pakaian hitam-hitam, para pemuda yang tergabung dalam Solidaritas Sabang – Merauke ini memulai aksi dengan longmarch dari Kampung Inggris, area Car Free Day Pare, hingga berakhir di Mapolres Kediri.
Aksi damai, yang dikorlapi oleh Azis ini, mengusung isu mengutuk keras tindakan rasisme, diskriminatif, dan kolonialisme di Indonesia. Menurut salah satu peserta aksi, Iqbal, bahwa peserta aksi berasal dari berbagai daerah.
“Ada pelajar dari NTB, Sulawesi, Ambon, dan daerah lainnya,” tutur Azis menjelang aksi dimulai.
Sesuai rilis yang diterima, aksi solidaritas Sabang – Merauke ini adalah bentuk rasa kemanusiaan sebagai rakyat dan kaum muda Indonesia yang terdidik. Rasisme dinilai merupakan anak kandung dari kolonialisme yang dapat memecah-belah nasionalisme Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah diminta serius untuk menyelesaikan permasalahan rasisme dan HAM, khususnya di tanah Papua. Berdasarkan hasil pengamatan, aksi solidaritas ini berjalan dengan damai dan menarik perhatian pengunjung yang memadati area car free day Pare.
Kampung Inggris Pare adalah sebuah julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan tersebut berkembang menjadi tempat belajar Bahasa Inggris.
Sebagai tempat belajar, pemandangan keseharian di Kampung Inggris Pare tak ubahnya seperti kompleks pelajar. Didominasi oleh hiruk-pikuk aktivitas orang-orang yang sedang belajar, Khususnya pada saat musim liburan, kampung ini tidak kalah ramai dengan tempat-tempat wisata karena banyaknya pelajar, mahasiswa, pekerja maupun masyarakat umum yang mengisi waktu liburan mereka untuk belajar sambil berwisata.
Orang-orang yang belajar di Kampung Inggris tidak hanya dari Indonesia melainkan juga dari mancanegara seperti Malaysia, Thailand, Timor Leste, dan lain-lain.
Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment