Oleh: Rudi Sinaba
Inilah Hidup Kami
Kami tak ingin diberi belas kasihan,
Tak butuh tangan yang merendahkan,
Bukan sedekah yang kami harapkan,
Kami hanya akan menerima apa yang menjadi hak kami,
Tanpa meminta lebih dari semestinya,
Tanpa merampas milik orang lain.
Kami tak mengejar uang yang berkilau terang,
Tak ingin menumpuk harta di dalam peti,
Bukan ambisi yang menggerakkan langkah,
Kami hanya butuh makan sekadar pengisi,
Selembar roti cukup menyambung hidup,
Tak perlu pesta di meja yang megah.
Kami tak mengejar emas berkilau menyilau,
Tak ingin berlomba menimbun dunia,
Bukan keping logam yang kami pertahankan,
Kami hanya butuh tempat berlindung sederhana,
Atap yang cukup menahan hujan,
Dinding yang hangat kala angin berhembus.
Kami tak mengejar permata di lautan dalam,
Tak tertarik menggali intan di bumi,
Bukan kilau batu yang membuat kami tenang,
Kami hanya butuh hidup aman dan damai,
Tanpa rasa takut pada sesama,
Tanpa rasa curiga dalam setiap langkah.
Kami tak mengejar kekuasaan di puncak tinggi,
Tak ingin duduk di singgasana megah,
Bukan perintah yang ingin kami pegang,
Kami hanya butuh rezeki halal,
Seadanya untuk bertahan,
Tanpa mencuri dari tangan lain.
Kami tak mengejar pangkat yang diagungkan,
Tak perlu pujian yang membakar dada,
Bukan kebanggaan yang ingin kami puja,
Kami hanya butuh tidur yang nyenyak,
Tanpa dihantui ketakutan,
Tanpa digerogoti rasa bersalah.
Kami tak mengejar jabatan yang berkuasa,
Tak ingin duduk di atas tahta,
Bukan kehormatan yang jadi impian,
Kami hanya butuh pakaian yang layak,
Menutupi tubuh di kala dingin,
Tak harus mewah, cukup nyaman.
Kami tak mengejar ketenaran yang menggema,
Tak ingin wajah kami terpampang di mana-mana,
Bukan sanjungan yang membuat kami bahagia,
Kami hanya butuh hati yang tenang,
Bebas dari iri dan dengki,
Tak terbelenggu oleh kebencian.
Kami tak mengejar pujian dari banyak bibir,
Tak perlu dielu-elukan dalam pesta,
Bukan pengakuan yang kami kejar siang malam,
Kami hanya butuh keluarga yang setia,
Senyuman tulus dalam setiap hari,
Kehangatan tanpa pamrih dan dusta.
Kami tak mengejar kemenangan atas orang lain,
Tak ingin menjatuhkan untuk naik,
Bukan persaingan yang ingin kami pelihara,
Kami hanya butuh tangan yang membantu,
Yang bisa kami genggam saat jatuh,
Yang tak ragu berbagi dalam susah.
Kami tak mengejar dunia dengan segala isinya,
Tak ingin jadi raja di antara rakyat,
Bukan kuasa yang membuat kami bahagia,
Kami hanya butuh kejujuran yang nyata,
Hidup tanpa tipu muslihat,
Tanpa menzalimi sesama manusia.
Kami tak mengejar kehormatan di mata dunia,
Tak peduli jika kami dilupakan,
Bukan sejarah yang ingin kami torehkan,
Kami hanya butuh secangkir air,
Menghilangkan dahaga perjalanan,
Menyegarkan tubuh yang lelah.
Kami tak mengejar mimpi yang melangit tinggi,
Tak ingin menggenggam dunia fana,
Bukan ambisi yang jadi jalan kami,
Kami hanya butuh istirahat yang cukup,
Tidur damai tanpa gangguan,
Tanpa cemas akan hari esok.
Kami tak mengejar rumah megah bertingkat,
Tak ingin dindingnya penuh ukiran,
Bukan kemewahan yang kami rindukan,
Kami hanya butuh gubuk sederhana,
Tempat pulang saat lelah melanda,
Tempat hati merasa nyaman.
Kami tak mengejar kapal besar di samudera,
Tak ingin layar yang menjulang tinggi,
Bukan pelayaran jauh yang kami inginkan,
Kami hanya butuh jalan yang lapang,
Langkah bebas tanpa beban,
Hidup damai tanpa tekanan.
Kami tak mengejar mahkota yang bersinar,
Tak ingin duduk di singgasana istana,
Bukan kejayaan yang membuat kami bahagia,
Kami hanya butuh kebebasan jiwa,
Tanpa rantai keserakahan,
Tanpa jerat ambisi yang menjerat.
Kami tak mengejar surga dunia yang semu,
Tak ingin hidup bergelimang harta,
Bukan kenikmatan yang jadi tujuan,
Kami hanya butuh ketenangan hati,
Hidup tanpa dendam dan benci,
Tanpa iri yang menggerogoti.
Kami tak mengejar langit yang terlalu tinggi,
Tak ingin meraih bintang dengan paksa,
Bukan puncak yang ingin kami tapaki,
Kami hanya butuh teman yang tulus,
Berjalan bersama dalam suka,
Tidak meninggalkan saat duka.
Kami tak mengejar pelangi yang semu,
Tak ingin fatamorgana kesenangan,
Bukan ilusi yang jadi pegangan,
Kami hanya butuh sepiring nasi,
Cukup untuk mengisi perut,
Tanpa harus merebut dari orang lain.
Kami tak mengejar surga dengan cara yang salah,
Tak ingin memaksakan jalan orang,
Bukan kebaikan palsu yang kami tunjukkan,
Kami hanya butuh hidup yang bermakna,
Dengan memberi tanpa pamrih,
Dengan berbagi tanpa mengharap balas.
Kami tak mengejar dunia yang terus berlari,
Tak ingin terseret arus keserakahan,
Bukan kesempurnaan yang ingin kami dapat,
Kami hanya butuh hidup apa adanya,
Mengalir seperti air di sungai,
Menemukan ketenangan dalam kesederhanaan.
Comment