KOPI, Jakarta – Selama lebih dari tujuh dekade sejak hubungan diplomatik pertama kali terjalin pada 3 Februari 1950, Indonesia dan Rusia terus memperkuat kerja sama di berbagai sektor. Kemitraan antara kedua negara tidak hanya didasarkan pada kepentingan ekonomi dan politik, tetapi juga nilai-nilai bersama yang mencerminkan rasa saling menghormati budaya serta tradisi masyarakat masing-masing.
Sejak era Presiden Soekarno, Rusia (dulu Uni Soviet) telah menjadi mitra penting bagi Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan, teknologi, pendidikan, dan budaya. Kedua negara sering bertukar pengalaman serta bekerja sama dalam berbagai proyek strategis.
“Indonesia dan Rusia memiliki pendekatan serupa terhadap urusan dunia, terutama dalam memperjuangkan dunia multipolar yang lebih adil,” ujar Sergei Gennadievich Tolchenov, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Kamis (13/3/2025).
Kedekatan hubungan ini semakin terasa di tengah dinamika global yang berubah cepat. Rusia dan Indonesia terus membangun kerja sama berbasis kesetaraan dan kepentingan bersama, tanpa tekanan dari pihak luar.
Ekonomi dan Investasi
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan ekonomi Indonesia-Rusia semakin berkembang. Nilai perdagangan antara kedua negara terus meningkat, dengan Rusia menjadi salah satu sumber utama impor gandum dan komoditas energi bagi Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit, kopi, dan produk pertanian lainnya ke Rusia.
Selain itu, Rusia juga aktif berinvestasi di sektor infrastruktur, transportasi, dan teknologi energi di Indonesia. Salah satu proyek yang tengah dibahas adalah potensi kerja sama dalam pengembangan energi nuklir untuk keperluan damai, yang dapat membantu Indonesia mencapai target ketahanan energi jangka panjang.
Hubungan pertahanan antara kedua negara juga menjadi salah satu pilar utama kemitraan strategis. Indonesia telah lama mengandalkan alutsista buatan Rusia, termasuk pesawat tempur Sukhoi, kapal selam, dan sistem pertahanan udara.
Di tengah tantangan geopolitik global, Rusia dan Indonesia terus menjalin kerja sama pertahanan berbasis transfer teknologi dan pelatihan militer, memastikan bahwa hubungan bilateral tetap kuat di tengah dinamika politik internasional.
Kerja Sama Budaya dan Iptek
Selain kerja sama di bidang ekonomi dan pertahanan, hubungan budaya dan pendidikan juga semakin erat. Setiap tahunnya, ratusan mahasiswa Indonesia berangkat ke Rusia dengan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas ternama di bidang sains, teknik, kedokteran, dan hubungan internasional.
Di sisi lain, pertukaran budaya seperti festival seni, pameran kuliner, dan pertunjukan musik semakin memperkuat pemahaman antara masyarakat kedua negara. Rusia dan Indonesia telah membangun banyak jembatan budaya, memperkuat ikatan persahabatan yang semakin dalam.
Meski terpisah secara geografis, Rusia dan Indonesia tetap dekat secara spiritual dan memiliki nilai-nilai yang serupa dalam berbagai aspek kehidupan. Kedua negara terus menunjukkan bahwa hubungan diplomatik yang kuat tidak hanya berdasarkan kepentingan politik dan ekonomi semata, tetapi juga atas dasar saling menghormati dan memahami perbedaan budaya serta tradisi masing-masing.
Wujud Kerja Sama Berbagai Bidang
Seiring dengan semakin kompleksnya tantangan global, kemitraan Rusia-Indonesia akan terus berkembang, membuka peluang baru dalam berbagai sektor dan membawa manfaat bagi kedua bangsa. Hubungan yang telah terjalin selama 75 tahun ini bukan hanya sekadar sejarah, tetapi juga fondasi untuk masa depan yang lebih cerah.
Indonesia dan Rusia telah menandatangani berbagai Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa MoU penting yang telah disepakati antara kedua negara:
1. Kerja Sama di Bidang Hukum:
Pada 11 Mei 2023, Indonesia dan Rusia menandatangani MoU dalam bidang hukum. Penandatanganan ini dilakukan dalam rangkaian acara Forum Hukum Internasional ke-11 di St. Petersburg.
2. Kerja Sama Antar Mahkamah Konstitusi:
Pada 13 November 2014, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan Mahkamah Konstitusi Federasi Rusia menandatangani MoU untuk memperkuat hubungan kelembagaan dan pertukaran pengalaman dalam bidang konstitusi.
3. Penanggulangan Terorisme:
Pada tahun 2007, Indonesia dan Rusia menandatangani MoU tentang Kerja Sama dalam Penanggulangan Terorisme. MoU ini kemudian diratifikasi melalui Peraturan Presiden No. 3 tahun 2010.
4. Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan:
Pada Februari 2025, Indonesia dan Rusia mengadakan pembicaraan untuk memperkuat hubungan di bidang pertahanan dan keamanan. Pertemuan ini melibatkan pejabat tinggi keamanan Rusia dan Menteri Pertahanan Indonesia di Jakarta, menandai langkah maju dalam kemitraan strategis kedua negara.
Indonesia dan Rusia juga telah menjalin kerja sama kebudayaan yang erat dan beragam. Kolaborasi ini mencerminkan rasa saling menghormati dan keinginan untuk memahami budaya masing-masing, serta memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang.
Festival Indonesia di Moskow
Salah satu inisiatif penting dalam diplomasi budaya adalah penyelenggaraan Festival Indonesia di Moskow. Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 2016 dan telah menjadi acara tahunan yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia, termasuk tarian tradisional, musik, kuliner, dan pameran produk kerajinan tangan. Acara ini tidak hanya menarik minat masyarakat Rusia tetapi juga memperkuat citra positif Indonesia di mata internasional.
Peningkatan Pertukaran Budaya dan Pariwisata
Pertukaran budaya antara kedua negara juga diperkuat melalui peningkatan arus wisatawan. Peluncuran penerbangan langsung oleh Rossiya Airlines dengan rute Moskow-Bali telah meningkatkan jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia. Pada Februari 2019, terjadi peningkatan wisatawan Rusia sebesar 24,4% dibandingkan periode yang sama dua tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan minat yang besar dari masyarakat Rusia terhadap budaya dan destinasi wisata Indonesia.
Peran Nusantara Society
Di Rusia, Nusantara Society berperan aktif dalam mempromosikan studi dan pemahaman tentang budaya Indonesia. Didirikan pada tahun 1990, organisasi ini terdiri dari akademisi dan mahasiswa yang mempelajari wilayah Nusantara, termasuk Indonesia. Mereka mengadakan seminar, pertukaran akademik, dan publikasi yang berfokus pada budaya dan bahasa Indonesia, sehingga memperkuat hubungan akademik dan budaya antara kedua negara.
Kerja Sama Kota Kembar
Inisiatif kota kembar juga menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan budaya. Misalnya, Kota Magelang di Indonesia menjalin hubungan kota kembar dengan Tula di Rusia. Kerja sama ini membuka peluang untuk pertukaran budaya, pendidikan, dan ekonomi antara kedua kota, serta memperdalam pemahaman dan apresiasi terhadap budaya masing-masing.
Peran Diplomasi Budaya
Diplomat Indonesia, seperti Wahid Supriyadi, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Rusia. Ia menekankan pentingnya diplomasi budaya dalam memperkuat hubungan bilateral. Selama masa jabatannya, ia aktif mempromosikan budaya Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk festival dan pameran budaya. Kegiatan itu berhasil meningkatkan ketertarikan masyarakat Rusia terhadap Indonesia.
Secara keseluruhan, kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Rusia telah berkembang pesat dan mencakup berbagai aspek, mulai dari festival budaya, pertukaran akademik, hingga inisiatif kota kembar. Upaya-upaya ini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik tetapi juga memperdalam pemahaman dan apresiasi masyarakat kedua negara terhadap budaya masing-masing.
MoU-MoU tersebut mencerminkan komitmen Indonesia dan Rusia untuk terus memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai sektor strategis. (SAD/Red)
Comment