by

Jembatan di Dusun Upo Sudah Sangat Rapuh, Ratusan Siswa Bertaruh Nyawa Demi Sekolah!

KOPI, Gorontalo Utara – Kondisi jembatan utama di Dusun Upo, Desa Dudepo, Kecamatan Anggrek, semakin memprihatinkan. Jembatan yang menjadi akses utama bagi ratusan siswa dan guru menuju SDN 6 Anggrek dan SMPN 4 Anggrek ini sudah sangat rapuh dan nyaris tidak layak digunakan. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan jembatan ini akan menimbulkan korban jiwa.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa kayu-kayu penyusun jembatan telah lapuk, papan-papan berlubang, dan beberapa bagian sudah goyah saat dilewati. Warga setempat harus ekstra hati-hati saat menyeberang, terutama ketika membawa anak-anak ke sekolah.

“Saat berjalan di atasnya, jembatan ini bergoyang dan mengeluarkan suara retakan. Kami takut, tapi tidak ada pilihan lain,” kata Rahma, seorang warga Dusun Upo.

Tak hanya warga, para guru juga mengalami kesulitan besar akibat kondisi jembatan yang mengancam keselamatan. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa mencari jalur alternatif yang jauh lebih panjang demi keselamatan mereka.

“Saya pribadi takut setiap kali harus melewati jembatan ini. Tapi demi anak-anak, kami tetap berangkat mengajar,” ungkap seorang guru yang tidak ingin disebut namanya.

Yang lebih mengecewakan, warga Dusun Upo sudah beberapa kali mendengar janji dari anggota dewan untuk memperbaiki jembatan ini. Sayangnya, hingga kini tidak ada tindakan nyata yang dilakukan.

Masno, Anggota PPWI Nasional, Soroti Kondisi Jembatan

Kondisi jembatan yang memprihatinkan ini tidak hanya menjadi perhatian warga, tetapi juga telah disaksikan langsung oleh Masno, anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional. Ia turun ke lokasi dan melihat sendiri bagaimana jembatan yang rapuh ini menjadi satu-satunya akses bagi siswa dan guru.

“Ini sangat tidak manusiawi. Pemerintah seharusnya segera turun tangan, karena ini menyangkut keselamatan dan masa depan generasi muda,” tegas Masno.

Menurutnya, kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pihak terkait. Ia berharap adanya tindakan cepat sebelum jembatan benar-benar ambruk dan memakan korban.

Masyarakat kini semakin geram dan mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak. Jika terus dibiarkan, jembatan ini bukan hanya akan semakin rusak, tetapi juga bisa menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga, khususnya anak-anak yang setiap hari melewatinya.

Sampai kapan warga Dusun Upo harus menunggu sebelum ada tindakan nyata? Haruskah ada korban dulu baru pemerintah bergerak?(M)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA