by

Bupati Bantul Resmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Senilai Rp 10 Miliar

KOPI, Bantul – Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslim meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul, Kamis (30/01/2025). Gedung perpustakaan yang berlokasi di Jalan Gajah Mada Nomor 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Sub Bidang Perpustakaan tahun 2024 sebesar Rp 10 miliar dari Perpustakaan Nasional.

Pelepasan balon warna-warni, pengguntingan pita, serta penandatanganan prasasti menandai peresmian gedung megah berlantai tiga yang terletak di pusat kota Bantul. Selanjutnya Bupati berkenan meninjau fasilitas yang tersedia di setiap lantai. Bupati didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Bunda Literasi Kabupaten Bantul, perwakilan Perpustakaan Nasional, Sekretaris Komisi D DPRD Bantul, serta jajaran Forkopimda.

Abdul Halim Muslih mengungkapkan dipilihnya lokasi gedung perpustakaan umum yang berada di pusat kota Bantul dari lokasi lama di Jalan Jenderal Sudirman merupakan simbol kebangkitan ilmu pengetahuan di Bantul. Fasilitas membaca dibuat senyaman mungkin meskipun masih perlu penyempurnaan sarana prasarana.

Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih melakukan pengguntingan pita menandai peresmian gedung perpustakaan

“Saya minta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, pak Sukrisna agar terus melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan perpustakaan untuk melayani masyarakat. Ini adalah semangat bahwa kita harus kembali ke ilmu pengetahuan. Sedangkan ilmu pengetahuan itu kita peroleh dengan membaca. Harapannya, gedung fasilitas layanan perpustakaan umum ini bisa menjadi tempat yang representatif,” ujar Abdul Halim saat memberikan sambutan di hadapan tamu undangan.

Dia memberikan apresiasi atas terwujudnya salah satu program strategis Pemerintah Kabupaten Bantul guna meningkatkan sumber daya manusia di bumi Prodjotamansari. Langkah nyata telah diupayakan melalui pembangunan gedung perpustakaan yang modern dan representatif.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional yang telah membantu memfasilitasi gedung untuk meningkatkan indeks literasi di Kabupaten Bantul. Peningkatan literasi penting bagi anak-anak Bantul, terutama generasi Z dan Alpha yang memiliki tantangan berbeda dibanding generasi sebelumnya,” kata Abdul Halim

Menurutnya untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan daya saing diperlukan peningkatan literasi. Membaca buku lebih efektif daripada literasi melalui bacaan elektronik. Membaca buku adalah jendela dunia.

“Adanya gedung perpustakaan yang modern dan representatif merupakan suatu terobosan. Sebagai langkah nyata lahirnya ide kreatif dan inovatif. Ini juga sekaligus simbol penguatan literasi di Kabupaten Bantul,” terangnya.

Bupati Bantul meninjau gelar karya siswa di perpustakaan sebagai rangkaian acara peresmian

Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Drs. Sukrisna Dwi Susanta, M.Si melaporkan bahwa Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Bantul tahun 2024 tergolong tinggi, yaitu 80,89 poin melampaui rata-rata TGM nasional 72,44 poin. Sedangkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) mencapai 82,60 poin, kategori tinggi. Lebih tinggi dari indeks rata-rata nasional 73,52 poin.

“Jumlah pengunjung sepanjang tahun 2024 mencapai 424.299 orang dengan rincian pengunjung layanan kantor sebanyak 26.923 orang, layanan perpustakaan keliling sebanyak 240.571 orang, dan layanan mandiri sebanyak 156.805 orang. Jumlah koleksi pustaka cetak atau buku yang tersedia mencapai  44.696 judul 127.387 eksemplar, sedangkan pustaka digital ada 2.758 judul,” papar Sukrisna.

Sukrisna juga menyampaikan sampai tahun 2024 terdapat 43 pojok baca yang tersebar di masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Menurut Sukrisna, semua pojok baca dibangun menggunakan dana APBD. Di samping itu, ada 2 pojok baca digital yang terletak di Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong dan layanan SIM Polres Bantul.

Ia pun menjelaskan gedung perpustakaan terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 untuk ruang informasi, pusat informasi sahabat anak, ruang koleksi dan ruang baca anak, ruang baca difabel, musola dan kantin. Lantai 2 untuk ruang koleksi dan ruang baca umum, ruang pustakawan, ruang pengolahan, balkon atau ruang baca outdoor, galeri display atau ruang pameran. Lantai 3 untuk ruang baca digital, ruang inklusi sosial, ruang operator, dan ada rooftop open space di lantai 4.

“Bangunan perpustakaan ini dilengkapi dengan lift dan pintu layanan utama menggunakan pintu otomatis. Kami ingin perpustakaan menjadi simbol peradaban dunia yang mengakumulasi pengetahuan dan informasi. Kewajiban kita bersama menyediakan layanan perpustakaan yang layak bagi anak-anak Bantul,” tegasnya.*

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA