by

Pilih Hiburan dan Pesta Ketimbang Dzikir pada Malam Pergantian Tahun, Ketua FAIS Kritik Tajam Pemkab Karawang

KOPI, Karawang – Ketua Forum Aktivis Islam (FAIS) Karawang, Ustadz Sunarto, menyampaikan kritik tajam terhadap rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang yang akan menggelar pesta kembang api dan hiburan di malam pergantian tahun 2024 ke 2025. Menurutnya, kebijakan ini tidak sejalan dengan semangat penegakan Peraturan Daerah (Perda) terkait pemberantasan miras, prostitusi, dan narkoba.

“Kami sangat menyayangkan keputusan Pemkab. Di tengah upaya aparat penegak hukum untuk menekan efek negatif dari miras, prostitusi, dan narkoba, malah ada kebijakan yang bertolak belakang. Seharusnya, ada kegiatan yang lebih mendukung seperti dzikir dan munajat akhir tahun,” ujar Ustadz Sunarto saat diwawancarai, Selasa (31/12/24).

Ia menambahkan, Karawang dikenal sebagai kota santri dengan banyak pesantren. Seharusnya, identitas religius ini dijaga dengan menghadirkan acara yang sesuai, bukan pesta kembang api dan hiburan yang dinilai kurang bermanfaat.

“Karawang ini kota santri. Mengapa tidak sekali-sekali Pemkab menyiapkan panggung untuk dzikir bersama dan munajat akhir tahun? Bukannya malah memfasilitasi hiburan dan kembang api,” tegasnya.

Ustadz Sunarto juga menilai bahwa langkah Pemkab ini bertentangan dengan imbauan aparat penegak hukum yang sedang fokus mencegah kegiatan negatif di malam pergantian tahun. “Dengan adanya hiburan seperti ini, potensi meningkatnya gangguan ketertiban seperti pesta miras hingga narkoba justru makin besar. Ini bertolak belakang dengan usaha keras aparat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Karawang, Asep Aang Rahmatullah, menyatakan bahwa panggung hiburan tersebut merupakan inisiatif Pemkab untuk menyediakan ruang bagi masyarakat merayakan malam tahun baru. Acara tersebut akan digelar di Lapangan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, mulai Selasa (31/12/2024) malam hingga Rabu (1/1/2025) dini hari.

“Kita Pemkab fasilitasi untuk malam tahun baru, kita laksanakan di Lapangan Karangpawitan,” kata Aang saat ditemui di Plaza Pemda Karawang, Senin (30/12/24).

FAIS Karawang berharap, ke depan Pemkab lebih bijak dalam mengambil kebijakan, terutama yang berkaitan dengan momen keagamaan. Ustadz Sunarto menekankan bahwa dzikir dan munajat akhir tahun dapat menjadi alternatif yang lebih bermanfaat sekaligus memperkuat spiritualitas masyarakat Karawang.

“Kami mengajak Pemkab untuk mempertimbangkan kegiatan religius sebagai pengganti hiburan yang cenderung mendatangkan mudarat. Mari bersama-sama kita jadikan Karawang lebih baik dan sesuai dengan identitasnya sebagai kota santri,” pungkasnya. (DJ)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA