KOPI, Jakarta – Pelatih Fisik Persatuan Gulat Indonesia (PGSI), Achmad Syaifullah mengadu ke Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI) di Jakarta pada, Kamis (20/11/2024). Pengaduan tersebut terkait bonus pelatih yang tidak dibayar pada pertandingan Sea Games Tahun 2023 lalu.
Dalam keterangannya Achmad Syaifullah yang kerap di panggil Coach Ipul sebagai pelatih fisik menceritakan kepada Ketum PPWI Bapak Wilson Lalengke bahwa dalam pertandingan Sea Games tahun 2023, atlet cabang olahraga gulat yang ia latih berhasil meraih medali emas sebanyak 6 buah, medali perak sebanyak 6 buah, dan medali perunggu sebanyak 2 buah. “Saya mendapat data informasi tersebut dari Website: DataIndonesia.id bahwa setiap perolehan medali emas untuk pelatih perorangan sebesar Rp.210.000.000 (dua ratus sepuluh juta rupiah) untuk medali perak sebesar Rp.126.000.000, (seratus dua puluh enam juta rupiah) dan untuk perolehan perunggu diberikan sebesar Rp.63.000.000 (enam puluh tiga juta rupiah),” tuturnya.
Selanjutnya, Pelatih Fisik PGSI Achmad Syaifullah S.Pd yang kerap di panggil Coach Ipul menjelaskan bahwa ia tidak menerima bagian dari bonus tersebut, sementara di dalam Surat Keputusan Nomor 03 Tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Persatuan Gulat Seluruh Indonesia pada 09 Februari 2023 yang ditandatangani Sekjen PGSI Gusti Randa, sangat jelas bahwa Achmad Syaifullah S.Pd sebagai pelatih fisik. Namun dalam kenyataannya yang dialami saat ini, bahwa memang benar Ahmad Syaifullah sampai detik ini belum mendapatkan haknya selaku pelatih fisik di PGSI.
“Saya tetap akan menuntut hak saya sebagai pelatih fisik (coach) PGSI sampai kapapun dan saya akan menempuh jalur sesuai dengan rencana, dan saya memintak bantuan pendampingan kepada Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum DPN PPWI) karena sudah setahun lebih belum ada kejelasannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Syaifullah merasa senang hati bisa bertemu langsung dengan Ketum DPN PPWI Bapak Wilson Lalengke dan tidak menyangka dalam penyambutannya disambut hangat dan sangat ramah dalam penerimaan terhadap tamu-tamunya. Dalam pengaduan Ahmad Syaifullah di hadapan Ketum PPWI Bapak Wilson Lalengke, ia menceritakan bahwa kronologi tentang masalah yang dialaminya.
“Saya diundang oleh team review Cabor untuk persiapan Sea Games Kamboja Tahun 2023, pada Jumat (6/1/2023). Dalam undangan tersebut membahas tentang penilaian bagaimana Cabor Gulat bisa memberikan kontribusi perolehan mendali, dan membahas jumlah atlet yang akan dipersiapkan pada ajang tersebut, pemanggilan atlet mulai dilakukan dan telah disetujui sebanyak 14 atlet dari beberapa kelas yaitu, dua gaya, Grco dan Freestyle untuk mengikuti di Sea Game,” ucapnya.
Achmad Syaifullah juga menjelaskan secara detail bahwa ia bertugas fokus dalam pembentukan dan pembinaan fisik atau lebih dikenal dengan sebutan Strength Conditioning (SC). Adapun Team Pelatnas gulat training camp bertempat di Hotel Urban 101 Rawamangun Jakarta Timur, dan untuk tempat latihan teknik bertempat di Matraman Jakarta Timur, dan di Stadion Atletik Rawamangun Jakarta Timur. Training camp dilakukan mulai 10 Februari 2023 – 11 Mei 2023, dengan tryout ke Daeggu Korea Selatan selama 21 hari yaitu, 16 April – 7 Mei 2023. Waktu pertandingan Sea Games Cabor Gulat di Kamboja selama 5 Hari dimulai 12-16 Mei 2023).
“Alhamdulillah Cabor gulat memberikan hasil yang baik dengan memperoleh 14 medali dari 14 atlet, pencapaian yang ditunggu selama hampir 26 tahun, dengan perolehan sebagai berikut:
- Memperoleh medali emas sebanyak 6.
- Memperoleh medali perak sebanyak 6.
- Memperoleh medali perunggu sebanyak 2.
Dari perolehan tersebut pemerintah Indonesia memberikan apresiasi kepada para pelatih adapun bonus tersebut berupa uang tunai dengan uraian sebagai berikut:
- Untuk peraih medali emas pelatih diberikan bonus sebesar Rp.525 juta.
- Untuk peraih medali perak pelatih diberikan bonus sebesar Rp.315 juta.
- Untuk peraih medali perunggu pelatih diberikan bonus sebesar Rp.105 juta.
Di samping bonus tersebut di atas PP PGSI juga memberikan tambahan bonus untuk peraih medali emas sebesar Rp.300 juta, untuk peraih medali perak sebesar Rp.200 juta, dan untuk peraih medali perunggu sebesar Rp.100 juta,” ungkapnya.
Selain bonus yang didapat, pelatih juga mendapatkan reward atas perolehan medali tersebut. Namun ada hal yang sangat menyakitkan yang dirasakan dan dialami oleh Achmad Syaifullah sebagai pelatih fisik terkait kedzoliman dan ketidakadilan yang diperlihatkan dari 5 pelatih, hanya satu pelatih fisik/strength conditioning (SC) yang tidak mendapatkan bonus apa-apa.
“Saya berharap kepada Ketua Umum PP PGSI dalam hal ini Bapak Trymedya Panjaitan dapat memikirkan hal tersebut. Keberhasilan dalam hal ini semua mempunyai peran sesuai tugas/jobdesk, sesuai keilmuan yang dimiliki, berikan hak bonus saya, agar sama dengan yang lainnya,” harapnya.
Sementara itu, Ketum PPWI Wilson setelah mendengar cerita dan keluhan dalam pengaduan Achmad Syaifullah selaku pelatih fisik di PP PGSI dalam ajang Sea Game, bahwa ia berjanji akan membantu dan menemui pihak Kemenpora untuk menanyakan masalah Achmad Syaifullah. “Saya akan bantu terkait hal yang diceritakan dari awal hingga akhir dan saya akan bantu untuk komunikasi dengan pihak Kemenpora Deputi IV terkait masalah yang menimpah pelatih fisik Achmad Syaifullah,” pungkasnya. (Wandy/AM)
Comment