KOPI, Jembrana – Ketua TP PKK Jembrana Nyonya Candrawati Tamba sambut kehadiran Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Ida Mahendra Jaya, bertempat di Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, Jumat (2/8/2024). Kegiatan tersebut bagian dari kolaborasi mempererat sinergi untuk membangun generasi emas bebas stunting dalam Program Berkunjung dan Berbagi.
Dalam kesempatan tersebut sebanyak 100 orang yang diberikan bantuan berfokus pada balita dengan gejala gangguan tumbuh kembang berisiko stunting dan terdiagnosa stunting. Penerima bantuan tersebut berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Melaya, diantaranya:
- Desa Tukadaya
- Desa Tuwed
- Desa Warnasari
- Desa Candikusuma
- Desa Manistutu.
Itulah lima desa penerima bantuan yang berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Melaya.
Adapun bantuan yang diberikan berupa:
- Beras 10 kg
- Susu 6 kotak
- 1 krat telur
- Sikat dan pasta gigi 1set.
Bantuan tersebut diberikan kepada masing-masing penerima dengan sumber bantuan berasal dari 50 paket bantuan Provinsi Bali dan 50 bantuan bantuan CSR Bank BPD Bali. Setelah menyerahkan bantuan kepada masyarakat, Nyonya drg. Ida Mahendra Jaya dan Nyonya Candrawati Tamba beserta rombongan juga mendatangi langsung 4 balita beresiko stunting, yaitu:
- I Komang Alit Budiarta 3 tahun
- Ni Kadek Prisca Jayanti 1 tahun 9 bulan
- I Gusti Ngurah Kade Adi Wardana 2 tahun 5 bulan
- Ni Komang Ghea Trisna Dewi 1 tahun 5 bulan.
Itulah empat balita beresiko stunting yang telah dikunjungi oleh TP PKK Provinsi dan TP PKK Kabupaten Jembrana.
Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Ida Mahendra Jaya mengatakan bahwa kegiatan Berkunjung dan Berbagi dilaksanakan secara sinergi, kolaboratif dan berkelanjutan melalui sistem “Ngrombo” atau bergotong royong, mengingat stunting hingga saat ini masih menjadi isu strategis di Provinsi Bali.
“Oleh sebab itu, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sebagai mitra kerja pemerintah perlu mengambil peran dan inisiatif dalam mendukung kebijakan pemerintah sebagai upaya pencegahan stunting,” ucapnya.
Melalui kegiatan Berkunjung dan Berbagi, Nyinya Ida Mahendra juga menyampaikan bahwa pada intinya merupakan gerakan stimulan dalam rangka mengakselerasi upaya pencegahan stunting dan juga bertujuan untuk memantau secara langsung pelaksanaan Posyandu, yang diharapkan mampu menjadi celah perbaikan gizi bagi anak-anak di lapangan. “Saya meminta kepada semua orang tua yang masih memiliki anak balita untuk terus memantau perkembangan gizi yang dikomsumsi untuk dapat kita pantau bersama tumbuh kembang berat badan, tinggi badan dengan usia si anak dan itu tentu tidak lepas dari perkembangan gigi yang dimilikinya, karena secara mendasar kesehatan akan dimulai dari gigi,” pintanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Jembrana Nyonya Candrawati Tamba mengungkapkan bahwa kehadiran Ibu Pj. Gubernur Bali merupakan bukti nyata dari komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana. “Titiyang (saya) yakin, dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat antara kabupaten dan provinsi, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nyonya Candrawati Tamba menjelaskan bahwa di tahun 2021 kasus stunting di Jembrana masih tinggi yaitu di angka 14,3 persen, astungkara (mudah-mudahan) berkat kerja keras seluruh pihak dalam kurun waktu dua tahun turun menjadi 8,7 persen. “Tetapi kita tidak ingin berpuas diri, kita ingin di tahun 2024 ini angka stunting di Jembrana bisa di bawah target Provinsi Bali yaitu 6,15 persen bahkan menyentuh zero kasus,” jelasnya.
Lanjutnya, ia menuturkan bahwa langkah- langkah penanganan terus dikebut diantaranya melalui kebijakan anggaran, kolaborasi berbagai pihak melalui konvergensi antar program dari tingkat kabupaten sampai desa, termasuk melalui program Bapak/ibu Asuh Anak Stunting (BAAS) Kabupaten Jembrana yang sudah berjalan selama tujuh bulan, hasil tersebut menunjukkan bahwa kita sudah cukup berhasil menurunkan angka Prevalensi Stunting. “Saya juga mengapresiasi peran rekan-rekan TP PKK baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa serta kader Posyandu di tingkat desa, ujung tombak intervensi stunting adalah kader PKK dan kader Posyandu, kita harus tetap waspada dan melakukan langkah-langkah strategis untuk akselerasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jembrana kedepannya,” pungkasnya. (AM)
Comment