KOPI, Rabat – Menteri Luar Negeri, Francophonie dan Afrika Tengah di Luar Negeri, Sylvie Baïpo-Temon, menegaskan kembali posisi Republik Afrika Tengah yang konsisten dan jelas menyatakan keterikatannya terhadap integritas teritorial Kerajaan Maroko. Ia juga menganggap Rencana Otonomi Maroko (Morocco Autonomy-Plan) di Sahara Barat sebagai satu-satunya solusi terbaik untuk menyelesaikan perselisihan Wilayah Sahara.
Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Rabat, Maroko, pada Senin, 10 Juni 2024 lalu. Pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri, Kerjasama Afrika dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, tersebut, diplomat utama Republik Afrika Tengah ini menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap rencana otonomi yang diajukan oleh Kerajaan Maroko, yang merupakan satu-satunya solusi yang kredibel dan realistis. untuk menyelesaikan perselisihan regional ini, sesuai dengan Piagam PBB.
“Republik Afrika Tengah selalu mendukung Kerajaan Maroko dan upayanya menemukan solusi yang solid dan damai,” kata Baïpo-Temon, seraya menambahkan bahwa rencana otonomi Maroko “adalah solusi damai yang sejalan dengan Piagam PBB.”
Dia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan apresiasi atas hubungan “sangat baik” antara Kerajaan Maroko dan Republik Afrika Tengah. (PERSISMA/Red)
Comment