by

Lestarikan Tradisi Leluhur, Masyarakat Kawali Gelar Babarit

KOPI, Karawang – Masyarakat Dusun Kawali, Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Karawang, menggelar ‘Hajat Bumi’ (Babarit) dengan tema “Kawali Bangkit”, Selasa (28/5/24), bertempat di Makam Ki Hapit Dusun Kawali. Babarit bertujuan untuk ajang silaturahmi neraskeun budaya sepuh nu kapungkur (Karuhun) yang menyajikan persembahan untuk para leluhur seperti buah-buahan, kembang, nasi uduk, bakakak, dan lain-lain.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri tamu undangan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat setempat yang dimeriahkan dengan jaipongan. Acara tersebut dapat terselenggara dengan baik atas dukungan beberapa organisasi masyarakat yang ada di Kawali.

Kepada awak media ini, Reza tokoh pemuda yang juga ketua panitia babarit menyampaikan bahwa babarit atau hajat bumi merupakan tradisi peninggalan leluhur yang harus dilestarikan dalam kehidupan masyarakat khususnya anak-anak muda. “Masyarakat khususnya anak-anak muda jaman sekarang banyak yang tidak mengetahui tradisi babarit, maka dengan digelarnya acaranya ini akan lebih memperkenalkan apa itu tradisi babarit,” jelasnya.

Lanjutnya, awal mula pelaksanaan kegiatan ini atas permintaan pengurus makam untuk dilaksanakan hajat bumi. “Kegiatan tersebut bertujuan melestarikan budaya dan tradisi. Selain itu, juga merupakan wujud syukur atas hasil bumi kepada Yang Maha Kuasa,” tambahnya.

Selanjutnya, Reza menambahkan, dalam kegiatan babarit tersebut telah terjadi kejadian di luar nalar yaitu seorang anak laki-laki berinisial D (5) diduga telah disunat secara ghaib. “Awalnya saya tidak tahu, tapi di group WhatsApp telah ramai membicarakan hal tersebut karena ada salah satu warga memasang status tentang kejadian tersebut. Dan setelah dikroscek dan anak tersebut dibawa ke Mantri, ternyata benar anak tersebut telah disunat secara ghaib,” tuturnya.

Saat dikonfirmasi kepada orang tuanya, mereka membenarkan atas kejadian tersebut dan menceritakan kronologi kejadiannya. “Saya dan anak saya menghadiri acara babarit, lalu ketika di lokasi anak saya kebelet pipis, dan setelah mengucapkan permisi (hmmm… hmmm) lalu anak tersebut pipis di dekat makam,” ungkap Ibunya yang namanya tidak ingin dipublikasikan.

Kemudian, setelah pulang ke rumah, si anak seperti biasa sempat bermain dulu, lalu menjelang sore ia minta mandi dan saat dimandikan oleh Ibunya, si Ibu melihat alat kelamin anaknya sudah berubah seperti sudah disunat. “Saat memandikannya, saya melihat alat kelaminnya sudah disunat secara ghaib dan langsung kami langsung membawa ke Mantri untuk diperiksa dan diobati agar steril dan cepat sembuh,” tutupnya. (DJ)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA