KOPI, Jakarta – Indonesia mencatatkan terobosan besar dalam dunia industri baterai kendaraan listrik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa selama ini Indonesia tidak memiliki cadangan lithium, yang menjadi salah satu bahan penting dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Namun, kali ini, Luhut melaporkan bahwa pemerintah telah menemukan cadangan lithium yang sangat besar di Indonesia. Masih belum dijelaskan secara rinci di mana lokasi temuan lithium tersebut berada, namun, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya potensi cadangan lithium yang besar di wilayah Bledug Kuwu, Grobogan, di Jawa Tengah.
Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin, menjelaskan bahwa cadangan lithium di wilayah tersebut berasal dari sistem brine atau campuran lumpur dan air. Sampel air dan lumpur tersebut dikaji dan dikeringkan untuk menghasilkan kadar lithium yang dapat meningkat hingga 10 kali lipat, ditemui para awak media di sela acara Badan Geologi di Hotel Jayakarta, Jakarta Barat, Kamis (7/12/2023).
Potensi cadangan lithium di wilayah tersebut mencapai 1.000 PPM Lithium. Awaluddin juga menyebutkan bahwa wilayah tersebut menyimpan mineral lain, yakni Boron, yang dapat dimanfaatkan untuk teknologi bahan bakar hidrogen. Pada kajian sebelumnya di tahun 2020, terlihat bahwa cadangan lithium di wilayah tersebut sangat luas dan efisien.
Tentunya temuan cadangan lithium yang besar ini akan membawa dampak positif bagi Indonesia, khususnya dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik. Selama ini, Indonesia meratap akibat tidak memiliki cadangan lithium dalam negeri, yang menempatkan ketergantungan pada impor khususnya dari Australia.
Kini, Indonesia bisa memproduksi baterai kendaraan listrik dari sumber daya yang ada di dalam negeri, dan harapan menjadi raja baterai kendaraan listrik dunia kian terbuka lebar.
Dalam menghadapi tantangan global di bidang energi, Indonesia tentunya harus tetap memanfaatkan sumber daya terbarukan yang ada di dalam negeri. Hal ini menjadi penting karena menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengguna dan pengimpor, tetapi juga mampu menjadi produsen energi terbarukan yang berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.
Temuan cadangan lithium yang besar di Indonesia adalah bukti nyata kemajuan teknologi dan sains di Indonesia. Tentunya, pemanfaatan sumber daya ini harus dilakukan dengan berkelanjutan, memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, serta memastikan bahwa pengembangan industri baterai kendaraan listrik ke depan akan menghasilkan manfaat yang maksimal bagi perekonomian nasional. (Syarif Aldhin)
Comment