KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama rombongan melakukan kegiatan ‘Bupati Menyapa’ untuk pertama kalinya dilaksanakan di Banjar (dusun-red) Berawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana Bali, Selasa (18/10/2023). Kegiatan bupati menyapa masyarakat langsung tersebut rencananya akan berlanjut di desa lainnya dengan format dan kemasan yang berbeda-beda, tergantung karakteristik desa yang dikunjungi.
Kegiatan ‘Bupati Menyapa’ tersebut untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung, Bupati Jembrana I Nengah Tamba datang langsung ke sejumlah desa. Kedatangannya tersebut turut mengajak Sekda Jembrana I Made Budiasa, para Asisten dan seluruh Kepala OPD untuk bertemu langsung “Megesah” (berdialog langsung ) dengan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Tamba menerangkan bahwa kegiatan tersebut akan terus berlanjut di setiap desa yang akan dikunjungi, polanya tidak sama seperti saat ini. Dalam pertemuan tersebut tidak hanya megesah dengan warganya dengan pola dialog saja, tetapi bupati juga menyediakan layanan kesehatan gratis serta hiburan Bondres untuk warga Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya.
“Tentu kegiatan ini akan terus berlanjut, ada beberapa desa yang kita gabungkan dan tidak menentu polanya seperti ini semua, ada pola sambil ngelawar, ada pola menanam pohon, sehingga setiap desa punya pola masing-masing, dan hiburannya juga akan berbeda, kalau di sini hiburannya ada Bondres mungkin di tempat lain ada jegog, bernyanyi, tergantung situasi desa,” terang Bupati Tamba.
Lebih lanjut, Bupati Tamba menjelaskan bahwa dengan suasana yang sangat santai dan tenang, masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya secara bebas dan dengan senang hati. Melalui program bupati menyapa tersebut, pihaknya ingin menyerap aspirasi dan mengetahui permasalahan yang terjadi di masyarakat, sehingga segera menemukan solusinya, oleh karena itu ia juga mangajak segenap pimpinan OPD nya, seperti di Desa Tukadaya pada saat roadshow Bupati Jembrana Menyapa Perdana tersebut terdapat usulan masyarakat terkait jalan, irigasi dan tenaga kerja.
“Dari sekian permintaan masyarakat tersebut, ini akan kita verifikasi, kita pilih yang mana menjadi skala prioritas pertama, itu yang bisa kita eksekusi, yang lainnya kita akan jadikan PR kedepannya, sehingga kegiatan roadshow ini kita bisa menyerap, mungkin untuk tiga kali anggaran, walaupun ada Musrembang (Musyawarah Rencana Pembangunan) tetapi juga dengan adanya roaddshow ini kita sudah mengetahui apa yang diusulkan masyarakat, dan ini kita akan masukan di Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD),” jelas Bupati Tamba.
Lanjutnya, Bupati Tamba juga menyampaikan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mensejahterakan masyarakatnya terhadap dunia kerja ke luar negeri. “Minat kerja keluar negeri di Desa Tukadaya saat ini baru dua orang yang terdaftar, untuk bisa bekerja ke luar negeri agar mengikuti program kita, sedangkan kita membutuhkan minimal ada 20 orang di setiap desa yang memiliki keinginan untuk disalurkan bekerja ke luar negeri,” ucap Bupati Tamba.
Selain itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba ingin memastikan segala program pemerintah sudah dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya di Desa Tukadaya, ia juga mendengarkan apa yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi musim extrem, yang saat ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Jembrana saja, tetapi juga terjadi di seluruh Indonesia. “Yang kita rekam hari ini dan setelah kita jabarkan bahwa ada beberapa indikator-indikator yang harus kita eksekusi di Desa Tukadaya ini, seperti sumur bor dangkal itu jangka pendek yang harus kita eksekusi, ini hal-hal yang positif,” pungkasnya. (AM)
Comment