by

Diskominfo Jembrana Tampilkan Tiga Aplikasi Unggulan pada Bali Digifest 2023

KOPI, Denpasar – Dinas Kominfo Kabupaten Jembrana turut ambil bagian pada event Bali Digital Festival II (Digifest II) tahun 2023 yang diselenggarakan Pemprov Bali, bertempat di Art Center, Denpasar, Bali, pada tanggal 2-4 Juni 2023. Adapun beberapa aplikasi unggulan yang ditampilkan pada event tersebut adalah JSDDD, JES, dan SIPEDULI.

Dalam keterangan persnya, Kadis Kominfo Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa sangat bangga dan bahagia dapat mengikuti Bali Digifest 2023. “Karena kegiatan tersebut merupakan ajang untuk memunculkan kreatifitas, gagasan inovatif dalam menghadapi era digitalisasi,” ujarnya.

Lanjutnya, ketiga aplikasi tersebut merupakan program unggulan Pemkab Jembrana yang inovatif, tentunya dalam rangka menuju Jembrana Emas tahun 2026 dan mewujudkan Jembrana Bahagia melalui Smart City. Kadis Kominfo pun menjelaskan apa manfaat dari ketiga program yang ditampilkan pada Bali Digifest 2023.

  1. Aplikasi JSDDD (Jembrana Satu Data Dari Desa)
  2. Aplikasi JES (Jembrana Emergency Service)
  3. Aplikasi SIPEDULI (Sistem Pelayanan Kependudukan Online).

Adapun manfaat dari aplikasi JSDDD akan mempermudah lembaga atau institusi untuk mensurvei masyarakat, memantau tingkat kemiskinan, kebahagiaan, dan tempat tinggal masyarakat, serta dengan mudah dapat mengetahui potensi masyarakat baik dari sektor pertanian, komuniti hasil perkebunan serta potensi lainnya secara cepat, “Melalui aplikasi ini Pemkab Jembrana dapat menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran serta penentuan program lanjutan yang matang tentunya ,” jelas Kadis Kominfo I Ketut Susila Artha Permana.

Lebih lanjut, Kadis Kominfo I Ketut Eko Susila Artha Permana menjelaskan manfaat aplikasi JES mempermudah masyarakat dalam melaporkan situasi darurat di wilayah Kabupaten Jembrana. “Aplikasi JES dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melaporkan situasi urgensi di wilayahnya seperti sakit, kecelakaan, kriminal, ambulance, hewan liar, orang gila/terlantar hingga bencana alam. Masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut di google play store Speed.id, lalu menekan tombol maka akan langsung terhubung instansi terkait,” paparnya.

Sedangkan aplikasi SIPEDULI, masyarakat hanya perlu datang ke Kantor Desa setempat untuk mengajukan permohonan melalui desa dan dikirim ke Disdukcapil melalui aplikasi dan diproses, hasilnya akan dikirim kembali ke desa melalui pdf kemudian dicetak untuk diserahkan kepada pemohon. “Khusus untuk e-KTP dan KIA (Kartu Identitas Anak) tetap masih diproses di Disdukcapil,” jelasnya.

Kadis Kominfo menambahkan, untuk mendorong penerapan dan pengembangan smart city maka harus fokus pada enam pilar yaitu:

  1. Smart governance
  2. Smart infrastructure
  3. Smart economy
  4. Smart living
  5. Smart people
  6. Smart environtment.

“Dalam rangka mewujudkan smart city, setiap elemen harus berkolaborasi dalam melakukan gerakan-gerakan berbasis smart city,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA